Mohon tunggu...
Anonimiyus
Anonimiyus Mohon Tunggu... Administrasi - pejuang kebetulan tidak suka menulis

pejuang kebetulan tidak suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Teh Tawar

19 Februari 2018   07:29 Diperbarui: 19 Februari 2018   07:34 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi


Menikmatinya cukup tawar saja, di sore hari, bersama istri
Sambil bercengkrama ringan, tentang fenomena di media sosial,

politik,

orang gila,

hoax,

sepakbola

juga...

Tentang harga kebutuhan yang melampaui batas kemampuan,

beras mahal, bla bla bla...

ini yang menjadi alasan kenapa teh ini dihidangkan tanpa gula,

istri tersenyum


tawar, hambar...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun