Malam ini saat memeroses artikel/ konten  yang asik, tak terasa  keringat di tubuh  bercucran.  Kipas angin di rumah  berputar  kencangnya namun semburannya menerpa tak terasa.Â
Karena  sekarang orang banyak mengeluhkan cuaca panas, namun aktivitas dengan intenet tak pernah kendur. Jadilah sebuah tulisan menanyakan  Relevansi IndiHome dengan kesehatan lingkungan  sebagai bagian dari sebuah lomba Berkonten Ria dengan IndiHomeÂ
Saat berada di Hutan Kota BSD dalam sebuah perayaan Hari Buruh Internasional, May Day,  saya  merasakan udara sangat panas padahal lokasi  kanan kiri padat dirimbuni pepohonan khas hutan kota. Pohon pohon yang biasanya bergoyang goyang dedaunannya diterpa angin dan membuat udara sangat sejuk hari itu tak menampakan batang hidungnya. Seolah mematung ,  rindangnya pohon tak satupun angin bisa dikibaskan kembali kepada raga raga yang sedang menimati taman kota. Ada apa dengan cuaca di Indonesia saat ini?  Kadang panas, kadang hujan  membuat  cuaca tidak menentu. Istilah kerennya saat ini  cuaca ekstrem / global warming. Benarkah demikian? Â
Dari  informasi  di laman media, BMKG  yang saya baca, ternyata  ada 5 penyebab cuaca di Indonesia panas diantaranya :
Pertama, dinamika atmosfer tidak biasa ;
Kedua, Gerakan semu matahari ;
Ketiga , Pemanasan Global dan Perubahan Iklim;
Keempat, Dominasi Monsun Australi ;
Dan yang kelima, intensitas maksimum radiasi matahari .
Iseng iseng melalui layanan internet gratis (wifi) dari Telkom Indonesia di taman kota 1 BSD,  saya mendapatkan informasi bahwa cuaca global memang sedang panas. Di sini saya tidak banyak menuliskan secara spesifik, yang jelas  kita tidak sedang dalam keadaan baik -- baik saja sekarang.