Hadir pula Kepala Kamar ICU Covid -19  dari Rumah Sakit Daerah Kabupaten Tangerang  , Yuli Puspa Dewi yang juga  bercerita bagaimana menghadapai masyarakat yang terus berdatangan di awal -awal Pandemi hingga  masa di mana PPKM darurat di jalankan.
Dari cerita mereka, barulah disadari betapa tenaga kesehatan bekerja secara total dan terkadang menegasikan keluarga inti sendiri. Hari -hari selalu memakai alat pelindung diri (APD) bahkan Yuli bercerita dia  pernah memakai jas hujan untuk APD dan dicuci berulang saat awal -- awal pandemi lalu.
Berikutnya ada sharing dari Diane Agtesia , "Yayang" yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta. Rumah sakit ini adalah rujukan nasional untuk pasien yang terpapar Covid-19. Dilalahnya dia dan kedua anaknya positif terpapar . Yayang bercerita masa -- masa kritisnya di UGD , karena ada Komorbid penanganannya kemudian menjadi lebih serius. Antara hidup dan mati, namun harus tetap semangat , karena dengan semangat maka imun menjadi lebih kuat. Selebihnya menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Karena, ini bertemakan Covid 19, maka hadir pula sebagai narasumber , yaitu Guru Fenomenal yang super "galak" tapi ngangenin , Bapak Kristofel Sinaga. Mantan Petinju yang beralih profesi sebagai guru mate -- matika dan tetap terlihat awet muda dengan rambut rapihna ini.
Beliau menceritakan  pengalamannya saat terpapar virus Covid-19. Hingga sempat dibawa ke  Rumah Sakit Umum Daerah Serang Banten saking sulitnya mencari kamar rumah sakit yang BOR nya diatas 90 persen.
Dengan gaya khasnya , Beliau menceritakan satu demi satu teman satu kamar perawatannya tiada yang membuatnya malah semakin prustasi. "Jangan -- jangan kini gilirannya" Canda Beliau yang membuat  Peserta Reunite tertawa pelan, sedih, campur sari membayangkan kondisi crowded saat itu.
Acara terus berlangsung, banyak pertanyaan dari pihak guru maupun alumni mengenai bagaimana hidup berdampingan dengan Pandemi ini, bagaimana solusinya, bagaimana menyikapi hal tersebut . Intinya banyak insight yang diberikan dalam acara ini.
Antusiasme diskusi berbalut Reuni , atau Reuni berbalut diskusi ilmiah ini semakin menjadi karena panitia memberikan hadiah kepada para narasumber, penyintas , bahkan kepada para penanya dari pihak guru maupun alumni. Semuanya akan ditransfer ke rekening mereka masing -masing. Â "Pokoknya harus bergembira!" Kata dr. Selfie penuh semangat.
Tibalah Acara Pembagian Doorprize
Acara ini juga sebagai sumbangsih kepada para sahabat yang sedang sakit keras, teman -- teman yang telah berpulang . Kepada guru dan sahabat doa terbaik dipanjatkan semoga diberikan selalu tempat terbaik di sisi Tuhan YME dan bagi alumni yang sakit didoakan untuk disegerakan kesembuhannya sehingga bisa kembali beraktifitas bersama keluarga dan teman lainnya.
Sebenarnya bukan hadiah ini yang membuat betah, tapi rasa kangen sesama alumni yang seakan tidak rela waktu berlalu begitu saja. Apalagi konsep acaranya yang menarik , meski ada rasa khawatir kepada para guru yang masih tetap sabar mengikuti sampai larut malam .