Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Generasi Milenial , Anda pun perlu Kepastian Jaminan Kesehatan!

18 April 2018   16:04 Diperbarui: 19 April 2018   15:57 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semingggu sebelum saya terbang ke luar negeri, ada kabar duka dari rumah. Adik saya satu satunya pergi meninggalkan dunia. Kala itu  Azan subuh belum berkumandang, bunyi Handphone mengagetkanku  bukan karean suaranya,tapi isi dari percakapanku dengan salah satu kakak kandung di rumah. Seketika kakiku sangat berat melangkah kemudian tiba tiba langsung terduduk diam. Tak ada satu suara pun yang bisa keluar dari mulutku.Kering terasa hambar sampai pada sesaknya dada. Tak ada linangan air mata yang jatuh dari pipiku karena memang masih tak bisa percaya. Baru satu minggu sebelumnya saya, istri dan kedua anak saya bertemu dengannya. 

Usianya baru 34 tahun. sebuah usia yang sedang menatap masa depan, mendongakkan wajah ke angkasa. Usia yang sedang gigih gigihnya mempertahankan idealisme demi keluarga. Saat itu semua mata tertuju kepada seorang balita mungil (baru saja menginjak usia satu tahun) . Wajah mungilnya tak menampakan ekspresi kesedihan karena memang belum waktunya dia mengerti keadaan yang terjadi. Sedangkan anak satunya tak henti membaca ayat ayat suci Al Quran, seraya mengecup kening ayahnya dengan seksama. Usianya baru delapan tahun, tapi kedewasaannya mengalahkan saya yang diam mematung masih tak percaya bahwa tubuh yang terbujur kaku itu adalah adik kesayangannya.

Pentingnya perlindungan jiwa jangka panjang bagi diri sendiri, keluarga.

Kemang, Jakarta  (15/04/2018) Saat menemani istri mengikuti acara Blogger Gathering, saya bertemu dengan teman satu kantor ketika sama sama berjuang sebagai eksekutif muda di bilangan Jakarta Selatan. Obrolan kami pun menjadi flash back, yaitu  kami sama sama berubah haluan sejak tidak lagi bekerja di sana. 

Saya bekerja di bidang pemerintahan, sementara kawan saya bekerja masih di sektor swasta ,sektor lain (pernah di pertambangan). Yang saya ingat  selama  bekerja di tempat yang lama kurun waktu Tahun 2005 s.d  2008 adalah tahun- tahun penuh perjuangan dan kejayaan. Tak perduli lagi tentang kesehatan, fisik dan psikis dicurahkan semuanya kepada perusahaan demi mencapai target. Banyak teman teman bertumbangan  karena kesehatannya mulai terganggu. Tipes, DBD dan Magh adalah penyakit yang sering terdengar apabila ada salahs atu anak buah atau teman kantor yang tidak masuk. "Kena Tipes Pak".  Seru temanku yang kembali datang  seminggu kemudian  setelah sakit.

Secara Makro, Negeri kita ini sebenarnya membaik perekonomian nya. Dengan dinobatkan menjadi kekuatan nomor tiga terbaik di Asia ( setelah India dan China (Tiongkok), Indonesia kemudian mulai menapaki diri memperbaiki perekonomian hingga sekarang dan ditandai dengan kenaikan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan  (IHSG) di Tahun 2018 . Merangkak naik sejak  sepuluh tahun silam  setelah Tahun 2008 (sampai tembus di angka lebih dari 6200) .  Siapa yang masuk berinvestasi setelah Tahun 2008, maka dipastikan keuntungan berlipat akan didapat disesuaikan dengan rencana jangka panjangnya).

Kawan saya ini  lalu bercerita kepada saya bahwa dia akan mencoba bermain saham. “eits kalau bermain saham pasti beda dong dengan berinvestasi saham?” Kataku. Yup. Banyak orang rugi ketika memiliki saham ketika  nilainya semakin turun. (karena saham one way  (harus naik dulu kalau mau untung) maka  ketika kondisi di saat turun , akan ada potensi  kerugian di sana.  Namun bagi yangsudah memiliki lembaran saham dengan harga rendah di jual ketika  harga tinggi  tentu saja akan mendapat keuntungan). Kalau belum mengerti instrumen ini, sebelum terjun ada baiknya paham akan seluk beluknya". Ujarku kepada kawan ini.

Alasan kenapa asuransi penting dimiliki untuk melindungi jiwa, kesehatan, pendidikan

Lalu bayanganpun berlanjut ketika saya sebagai Blogger Kompasiana diundang oleh salah satu Perusahaan Non Perbankan, yaitu Perusahaan Asuransi Prudential Indonesia. Yang saya tahu, setiap Tanggal 11 April  setiap tahunnya, semua nasabah akan diberikan laporan tahunan yang akurat. (Saya ingat Koran Kompas yang saya bawa dari kantor(6/11/2018).  Di Surat Kabar terkemuka ini, di salah satu halamannya terpampang jelas satu halaman penuh laporang keuangan tahunan dari perusahaan asli Inggris ini. 

Jakarta (5/4/2018) , bertempat di Mall Casablanka, Prudential Tower, bersama rekan Blogger dan media cetak lainnya menghadiri undangan   Konferensi Pers Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2017. Mendengar penuturan  Saya yang merasa beruntung memiliki Polis Asuransi ini juga berkeyakinan sama dengan Almarhum adik saya yang telah mendahului. 

Kepemilikan asuransi tidak saja bermanfaat saat kita masih sehat, namun setelah kita tiada pun keluarga yang ditinggalkan bisa mendapat dana yang bisa digunakan untuk membantu, mempertahankan dan melanjutkan lifestyle / gaya hidup , sama seperti ketika pencari nafkah masih aktif mencari dan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. 

Almarhum adik saya paham bahwa sebagai seorang kepala keluarga  yang memiliki tanggungan istri dan dua orang anak dibutuhkan suatu perencanaan keuangan yang serius. Perlindungan jiwa sebagai salah satu alternatif yang akan membantunya  jika kemarin kemarin atau di masa depan dirinya mendahului keluarganya (meninggal terlalu dini). Dan itu kejadian pada keluarga muda adik saya ini. Istrinya yang memang tidak dipersiapkan untuk  bekerja awalnya, tidak perlu  khawatir atau repot untuk mencari pekerjaan menggantikan peran suami. Dengan adanya jaminan keuangan  dirinya hanya cukup tetap  fokus pada membesarkan kedua  anak dan mengelola dana yang sudah disiapkan sebelumnya oleh suaminya.

PERMASALAHAN PENDIDIKAN ANAK

Pendidikan anak tidak akan terputus, apabila orang tua telah memiliki perencanaan matang mengenai tabungan pendidikan baik dari sisi proteksi maupun investasi. Saya pun yang memiliki dua anak balita sangat terbantu dengan adanya perlindungan kesehatan . Sering sekali si sulung masuk ke UGD karena alergi lah atau apapun yang membutuhkan penangangan cepat. Inilah pentingnya para orang tua membekali diri dengan pengetahuan produk kesehatan untuk para buah hatinya. 

Apabila dibutuhkan, perlindungan ini bisa digunakan dengan tepat dan mantap. Dana yang seharusnya diperguanakan untuk kebutuhan lainnya  tidak akan tersedot dengan tagihan biaya rumah sakit yang cenderung naik setiap tahunnya.  Fungsi memiliki asuransi untuk memberikan kenyamanan terhadap risiko yang dihadapi keluarga seputar kesehatan, kestabilan financial setelah masa pension atau kematian, proteksi diri untuk kestabilan keuangan jika terkena penyakit kritis yang menyebabkan diri tidak bisa lagi bekerja.

Bagaimana Cara Melihat Sebuah Perusahaan itu baik ?

Apa yang saya baca dari harian Kompas mengenai laporan keuangan Tahun 2017 belumlah banyak yang dimengerti. Hanya saja penjelasan dari 

Jens Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia,  bahwa Kinerja keuangan Prudential kuat di Tahun 2017, ini mencerminkan besarnya dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh nasabah  serta pemangku kepentingan lainnya. “Hal inilah yang memperkokoh posisi kami sebagai perusahaan asuransi terdepan di Indonesia”Ujarnya. Lewat dari pidatonya saya paham bahwa  tercatat Asuransi  Prudential Indonesia  kembali merealisasikan komitmennya dalam menghadirkan perlindungan jiwa jangka panjang yang komprehensif bagi nasabah lewat pembayaran total  klaim asuransi sebesar Rp 12,3 triliun di tahun 2017. Pencapaian tersebut merupakan pertumbuhan sebesar 24%.

Komitmen Menghadirkan Perlindungan Jangka Panjang Bagi Nasabah

Asuransi yang bisa memberikan perlindungan untuk penyakit yang tergolong kritis dan menyerang perempuan, seperti kanker serviks, kanker payudara, osteoporosis, jantung, diabetes, dan stroke sangat dibutuhkan oleh siapa saja di dunia ini. Sebagai informasi Kanker Serviks ternyata tidak hanya diderita oleh kaum hawa, namun kaum adampun bisa saja terkena penyakit ini.  

Semakin kuatnya perlindungan nasabah akan produk perlindungan jiwa, dan khususnya perlindungan kesehatan dan penyakit kritis, Jens juga mengatakan bahwa  dengan bangga menyampaikan bahwa seluruh dana PRUlink menunjukan hasil yang positif di tahun lalu dan merupakan salah satu top performer apabila  dibandingkan dengan  dana – dana saingan di kategorinya masing – masing.

Ada beberapa kesimpulan yang saya dapat dari Konferensi Pers ini :

•             Masih besarnya potensi  pertumbuhan pasar asuransi jiwa di Indonesia di mana segmen kelas menengah diprediksi tumbuh menjadi 140 juta jiwa di tahun 2020;

•             Peran sangat besar harus dilakukan oleh dunia asuransi  dilakukan agar kesenjangan perlindungan di Indonesia dapat diperkecil.

PERAN DIGITAL

Seiring dengan perkembangan digital di Indonesia, memperkuat layanan digital dalam melayani nasabah mutlak diperlukan. Tahun 2017, pengajuan asuransi jiwa oleh calon nasabah secara online melalui aplikasi sudah mencapai 40% dari total pengajuan. Di Tahun 2018, memberikan peningkatan pelayanan bagi nasabah dimana mereka bisa melakukan transaksi  dan mendapatkan perlindungan dalam hitungan menit dimanapun di Indonesia.

Saya yang memang menyenangi dunia asuransi sejak masih sekolah dulu, ketika ayah saya di masa hidupnya membukakan polis untuk kami satu keluarga. Makanya ketika sudah memiliki penghasilan sendiri, saya dengan senang hati membuka polis pertama di Tahun 2004. Menariknya tak pernah sekalipun saya membuka lembaran laporan tahunan. Saya percaya saja karena yang dicari adalah untuk kesehatan / jiwa kalau ada apa apa di perantauan maka keluarga saya di Tangerang tidak akan merasa kerepotan. Inilah kali pertama saya dengan serius menyimak kata demi kata, kalimat demi kalimat beserta angkanya dari sebuah laporan tahunan di koran.

Peran digital pun menambah pengetahuan masyarakat mengenai sebuah aktivitas dari perusahaan . Nini Sumohandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia  dalam Konpers ini juga menambahkan mengenai kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan masyarakat. “Membangun perumahan di Yogyakarta, mengkampanyekan keselamatan di pantai di Bali,  dan mendukung pengembangan sekolah ramah anak di Papua adalah salah banyak dari kegiatan CSR yang dilakukan Prudential “. Pungkasnya.

Nah, bagi yang merasa anak milenials, melek teknologi dibandingkan saya  "Generasi Y" sudah paham mengenai dunia asuransi belum? Paham akan pentingnya kebutuhan akan kepastian jaminan kesehatan dan investasi di masa depan. Sering - seringlah buka wawasan dengan membaca artikel yang berkaitan dengan perencanaan keuangan. Ingat hara proverty terus bertambah mahal, meningkat harganya lebih dari 10 persen pertahun.Sementara income yang dipeoleh sulit sekali mengejar kenaikannya. Generasi Milenial harus cerdas agar diri pribadi bisa lebih baik lagi. 

Jaga kesehatan, jaga pola makan, jaga pola hidup dan yakinkan bahwa semua ada masanya. Ada masa ketika kita harus sakit, ada masanya ketika kita sudah harus bersiap -siap menghadap Sangpencipta. Generasi milenial harus menjaga tidak hanya apa yang dimakannya tapi juga apa yang dibacanya. 

#Semogabermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun