Solusi berbasis alam dianggap menjadi salah satu cara untuk menangani krisis air . Ada berbagai macam bentuk strategi  yang dilakukan Danone – AQUA kepada masyarakat sekitar. Bagi masyarakat perkotaan, air hanya ada di permukaan. Biasanya warga akan mengebor tanah untuk mendapatkan sumber air di kedalaman 10 s.d 40 meter.  Selain itu masyarakat masih bisa di suplay air dari PDAM setempat. Biasanya  warga di desa akan memanfaatkan sumber air dari pegunungan, mata air , ataupun dari sumur timba yang mereka gali baik perorangan maupun berkelompok. Di tiga desa yang kami datangi (Cisaat, Pesawahan, Tenjolaya)  memiliki contoh solusi berbasis alam yang diinisiasi oleh Danon- AQUA bekerjasama dengan IPB.
- Pembuatan Kolam Resapan Air  (Water Pond),
- Dimana limpasan air  dari kolam tersebut dapat dimasukan ke dalam  tanah  melalui lubang resapan yang ada di sekitar kolam .
- Pemanen Air Hujan (PAH)
- PAH (Pemanen Air Hujan) , Panen air hujan adalah teknik  yang mengumpulkan  dan menampung  air hujan ke suatu tangki atau waduk alami,atau peresapan air  permukaan  ke akuifer di bawah permukaan (sebelum jadi  limpasan permukan).
- Untuk Panen Air Hujan  (PAH)  masing masing desa ada  8 unit PAHÂ
- DAM ,Hampir sama dengan Bendung, Bendungan namun DAM lebih kepada membuat bendungan agar air bisa masuk ke dalam tanah.
- Â
- Pembuatan 40 buah sumur resapandengan kapasitas resapan  sebesar 2.200 m3 untuk setiap sumur resapan yang tersebar di tiga desa . Tujuan dari sumur resapan ini akhirnya diaminkan oleh warga Cisaat diwakili oleh Pak Isak yang saya sebutkan di awal tulisan. Kini mereka tidak kesulitan lagi dalam mendapatkan air, meski kemarau tiba.
Alam untuk Air  (Natur for Water ) yang menjadi tema Bincang Air 2018 kali ini bukan hanya soal bagaimana mengelola air saja , namun jauh dari itu menjaga lingkungan alam secara bijak. Program  Penanaman  semisal 580.000 pohon yang tersebar  di delapan desa yangdilakukan oleh Pemerintah dan Swasta mesti  harus dijaga, agar goalnya  sampai  pada anak cucu kita nantinya .
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H