Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Telolet dan Kebahagiaan Anak Indonesia

21 Desember 2016   15:22 Diperbarui: 21 Desember 2016   15:35 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Ini pengalaman waktu si mami dan temannya bertanya soal anak anak yang bergerombol di pinggir jalan tol Jakart Merak bahkan tak segan mereka nangkring di atas JPO Jembatan Penyebrangan Orang untuk sekadar merekam aktivitas di jalan raya.

"Ngapain sih mereka di jalan raya,pibahayaeun (berbahaya)".

"Oh, kalian tidak tahu ya? Mereka lagi nyari Telolet".Kataku

"Apaan tuh telolet?".Tanya mereka kompak.

Begini ceritanya :

Bunyi klakson mobil itu bukan hanya satu saja seperti yang kita dengar dan yang klakson mobil ini semisal tin tin tin tapi beragam dari suara nyaring toooot sampai suara yang  berirama lagu, termasuk bunyi dari mobil besar baik truk,bus dan semacamnya.

Dari mobil besar itu (bus) bunyi klakson mobilnya itu akan terdengar seperti bunyi telolet telolet telolet dengan beragam macam langgamnya. Tergantung kreasi si supir sih memodifikasinya apalagi sebagian sopir menyiapkan tabung khusus untuk menjadikan volume suaranya membesar, disamping itu pemasangan terompet juga beragam dari yang kecil sampai dengan yang paling besar. Biasanya sih ini ide kreatifitas supir seperti mobil fuso mikik almarhum bapak, sopir dengan rela mengeluarkan uang pribadinya untuk menambah kece badai tunggangannya termasuk soal bunyi klakson. Awalnya sih daerah pulau Jawa arah Pantai Utara (kalau gak salah) aktivitas anak anak bau kencur ini bdrmula.

Nah anak anak, terutama yang deket jalan raya sering menemukan bus bus yang lewat akan membunyikan klakson mobilnya dengan suara yang unik.

Saking beragamnya bunyi telolet tersebut oleh anak anak tadi dan sekarang sudah merambah ke orang dewasa diabadikan ke dalam video di handphone masing masing. Gilanya pas diupload di yutub ternyata menghasilkan duit yg lumayan buat beli es cincau segambreng. Alias 100 dolar amerika sekali transfer.Menggiurkan bukan?

Nah atas dasar itulah kini ramai  anak anak 2l di seluruh wilayah indonesia  tentu saja yang menemu kenali potensi ini akan menunggu bus bus yang lewat untuk merekam suara tersebut.Ini tidak mudah loh pada awalnya mereka akan mensosialisasikan keinginan mereka kepada si supir. "OoM Kalau lihat kami di jalan bunyikan klaksonnya ya?".Pinta si Bocah yang terkadang maen naek saja ke dalam bus tersebut. Kebetulan saya punya kenalan  sama pemilik perusahaan moda transportasi jadi tahu kelakuan bocah sekitar terutama suka banyaknya permintaan mereka.

Seperti halnya kita, ada ikatan batin antara anak anak dengan para supir yang dengan senang hati akan membunyikan klakson mereka bila melihat anak anak  ini di jalan.

Bukanlah semata motif ekonomi mereka membunyikan klakson khas mereka. Tapi membuat anak anak  menjadi bahagia itu lebih utama alasan para supir.

BAHAGIA ITU SEDERHANA BUNYIKAN KLAKSON maka kalimat TERIMAKASIH OOM sudah cukup bagi si sopr.

Adapun kalau ada permintaan Oom telolet oom kepada para pengemudi saat ini  adalah kebanyakan driver tersebut belum familiar keinginan dan kebutuhan anak di pinggir jalan. Mereka asal membunyikan saja tanpa hati istilahnya.Hehehehehe. Saat ini Sekadar informasi kini di jalan tol jakarta merak sudah mulai ada anak anak yang siap merekam bunyi klakson anda para pengemudi bus. Bila ada anak anak  bergerombol samb megangin hape  bahkan diantaranya selalu menggunakan lampu flash agar terlihat oleh para penunggang roda empat , maka berilah untuk mereka suara indah telolet anda.Jangan sampai mereka minta terlebih dahulu Oom Telolet Oom. Kan kasian

Bahagia itu anda dan mereka yang tahu dan kini seluruh dunia juga tahu. Om Telolet Om.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun