Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Uang Muka 1% Dijamin Dapat Rumah [Semangat Kerja KemenPUPR]

6 Desember 2015   14:23 Diperbarui: 6 Desember 2015   14:23 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Para Pembicara para Dirjen Pembiayaan dan Pengadaan "][/caption]

Saat ini, banyak sekali pasangan muda yang belum memiliki rumah untuk tempat tinggal keluarganya. Ini tidak lain dikarenakan banyak pertimbangan:

1. Gaji atau penghasilan suami/istri belum dirasa cukup untuk mengambil kredit rumah;

2.Belum ada uang muka yang cukup;

3.Pekerjaan yang tidak mendukung;

4. sudah ada warisan dari orang tua sebelumnya.

 

Banyak kisah keluarga yang berpindah dari satu ke tempat yang lainnya, berpindah dari rumah satu dengan rumah lainnya dikarenakan kemampuannya masihsebatas bisa mengontrak rumah baik per bulan maupun per tahun. Namun seiring waktu tak pernah sekalipun mereka akan memiliki rumah pribadi  karena kemampuan menghasilkan dan mengumpulkannya tidak berbanding lurus dengan kenaikan property di Indonesia. Sebagai informasi kenaikan harga properti di Indonesia beragam dan di atas 10 persen per tahun.

 

[caption caption="Program Sejuta rumah Sejuta Harapan Negeri"]

[/caption]

Jadi benarlah kalau diperlukan peran  negara dalam hal ini Pemerintah Pusat agar hadir dalam ketidak pastian masyarakatnya untuk memiliki rumah.Bayangakan persaingan perkembangan Bisnis Properti  menggurita di Tanah Air kita, Bisnis ini pun berbanding lurus dengan kenaikan harga tanah yang melebihi 10 persen per tahunnya. Sungguh bagi warga negara kelas menengah ke bawah yang berksiaran penghasilannya Rp 4.000.000 per bulan ke bawah. Sangat sulit untuk memiliki rumah secara mandiri. Artinya banyak sekali kelas pekerja dari Pegawai negeri sipil golongan 1 sampai dengan 3 yang baru mengikuti  badan pertimbangan tabungan perumahan Bapertwrum (sejenis tabungan perumahan) yang belum memiliki rumah, kelas pekerja swasta,buruh dan sebagainya yang berpenghasilan maksimal 4 juta.

Saat ini  dengan program pemerintah SEJUTA RUMAH kesemuanya bisa memiliki kesempatan memiliki rumah dengan bantuan pemerintah. Sungguh hebat  1,5,20 (konsep 1 persen uang muka, 5 persen bunga dan 20 thaun masa menyicil) akan menjadi trend tersendiri yang didukung pula oleh perbankan yang terkemuka semisal BNI ,BRI,BTN dll.  Itulah yang menarik dari acara Blogger di Pameran Infrastruktur dan Perumahan untuk rakyat dalam Bulan Bakti PU yang ke-70. Apalagi dua pembicaranya paling kompeten yaitu Bapak Maurin Sitorus  sebagai Dirjen Pembiayaan dan Bapak Syarief  Burhanudin sebagai  Dirjen Pengadaan Perumahan. Acara ini digelar di Parkir Selatan Senayan dan dihadiri kurang lebih 5000 pengunjung selama dua hari pelaksanaan.

 

[caption caption="Sejuta harapan dari program 1 juta rumah"]

[/caption]

 Kondisi Perumahan 2014 dan Target Penanganan 2019

Backlog sebesar 7,6 juta unit pada tahun 2014 berdasarkan konsep penghunian (perpres no.2 tahum 2015 tentang RPJMN 2015-2019  menjadi 5 juta unit pada tahun 2019 

Backlog sebesar 13,5 juta unit pada tahun 2014 berdasarkan konsep kepemilikan (sumber  BPS dan Bappenas ) menjadi sebesar 6,8 jta unit pada tahun 2019.

Artinya 3,4 juta unit rumah tidak layak huni tahun 2014 menjadi sebesa 1,9 juta unit pada tahun 2019 ( sumber Proyeksi Data Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan Inperkesling) tahun 2011,BPS).

 

 Penyebab rendahnya daya beli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah subsidi pemerintah melalui KPR-XFLPP) adalah kewajiban uang muka 10%. Penyediaan rumah tidak hanya dalam skim kepemilikian tapi juga dalam skim kepenghunian sehingga program rumah sewa,rumah khusus dan swadaya menjadi prioritas.

[caption caption="Program sejuta rumah dambaan dan penantian panjang masyakarat"]

[/caption]

 Pemerintah berupaya m3nciptakan daya beli masyarakat dengan menurunkan KEWAJIBAN UANG MUKS (UM) menjadi 1% dari harga jual rumah dan memberikan bantuan subsidi langsung kepada MBR berdasarkan tingkat kemampuan ekonomi MBR. 

Menurunkan suku bunga KPR-FLPP dari 7,25%menjadi 5% dengan tenor sampai dengan 20 tahun dengan porsi Pembiayaan Pemerintah 90% dan Bank Pelaksana10%.

 

[caption caption="Sejuta harapan dalam Program 1 juta rumah"]

[/caption]

 KONSEP SEJUTA RUMAH DAN SASARANNYA TAHUN 2015

MBR 603.516 Unit

Pemerintah 98.300 unit, Perumnas 36.016 unit,REI 230.000 unit,APERSI 155.000 Unit,ASPERI 18.800Unit, BPJS-T 35.400 unit.

1.Rusunawa

2.Peningkatan kualitas

3.pembangunan baru

Ketiganya untuk sewa : 

1.Buruh/pekerja

2.PNS

3.TNI/POLRI

Sedangkan untuk RUSUNAMI DAN RUMAH TAPAK bisa dimilki  oleh :

1.Umum

2.Buruh/Pekerja

3.PNS

Pembangunan oleh Pemda ( Pemerintah daerah) sebesar30.000 unit yaitu untuk RUSUNAWA dan RUMAH TAPAK  stausnya bisa sewa dan milik peruntukan untuk 

1.PNS

2.Buruh/Pekerja

3.Umum

[caption caption="Sejuta harapan lewat Program 1 juta rumah"]

[/caption]

Sedangkan Non MBR  396.484 unit,REI 250,000 Unit, Masyarakat 146.484 unit berupa RUSUNAMI dan RUMAH TAPAK dengan kepemilikan  umum/komersial.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun