[caption caption=""Bang H.Rizaldy belum menjadi Juara". Katanya"][/caption]Ada sebuah pertanyaan unik di kepala  para orang tua di Indonesia, negeri yang kaya raya ini. Ketika suatu saat anak anak dambaan mereka memutuskan menjadi seorang olahragawan. Pun dengan saya,  ketika suatu nanti  kedua anak laki laki saya memilih jalur Olahraga sebagai pegangan hidup . Tentu Olahraga adalah suatu kebutuhan tersendiri bagi manusia, kesehatan adalah hal utama, namun dalam beberapa kategori olahraga bukan hanya  menyehatkan tubuh saja ,jauh dari itu olahraga dapat meningkatkan derajat seseorang jauh lebih tinggi dari yang pernah dibayangkan orang sebelumnya.
Melalui olahraga seseorang Pun demikian bagi beberapa orang, menjadi berprestasi di Indonesia hanya manis ketika kita masih produktif, setelah itu banayak kasus yang membuat iba banyak pihak. Sedemikian kah perhatian negeri ini kepada para pahlawan olahraga yang bisa dianggap pahlawan  negara di bidangnya?.
[caption caption="Medali Emas adalah bagian tersendiri yang didapat buah kerja keras dan doa"]
[caption caption="Penghargaan saja tak cukup bagi seorang juara, lebih dari itu negara harus hadir di dalamnya"]
memang benar melalui olahraga yang berprestasi  taraf hidup seseorang bisa meningkat secara sosial dan menjadi panutan banyak orang .Kesuksesan seseorang dalam olahraga bisa dilihat dari prestasinya. Termasuk olahraga Binaraga yang jarang ter ekspos ke masyarakat  luas , terutama kepada calon bibit bibit muda potensialdi Indonesia.
Salah satu yang akan saya ulas saat ini adalah tentang Binaraga  yaitu kegiatan pembentukan tubuh yang melibatkan hipertropi otot intensif.Dengan melakukan latihan beban dan diet protein tinggi secara rutin dan intensif, seseorang dapat meningkatkan  massa otot.  olahraga yang membentuk tubuh menjadi berotot dan indah.
Oleh karenanya wajar kita sebut dengan seni mengolah tubuh. Kurang lebih ada 7 atlet Binaraga di Indonesia yang sudah terkenal dan mendunia baik dari Papua, Bali  sampai pulau Jawa . Dari atlet yang sudah pensiun melewati masa keemasannya hingga atlet yang masih aktif meski berusia tidak muda lagi. diantarnya kita mengenal Levi Rumbaweas dari papua, Zarmi Bakhtiar dari Sumatra Barat, Asrelawandi dari Riau hingga Ade rai dari Bali.
Nah dari sekian banyak atlet Binaraga yang kita kenal, Para Blogger diundang ke pertemuan antara blogger dengan Binaragawan  yang baru saja pulang dari kompetisi di Bangkok  Thailand (3/12/2015). Salah satunya bertemu H.Syafrizaldi , atlet nasional dan internasional yang kini masih aktif berlomba dan memberikan yang terbaik untuk negara Indonesia .Lelaki yang awal mula berprofesi sebagai pedagang teh botol di Senayan  kini telah mendunia berkat ketekunannya menggeluti Binaraga.
Lelaki yang humanis dan  agamis ini mengidolakan Rosulullah sebagai panutannya. Tubuh indah Nabi yang tergambar dalam ingatan penganutnya menjadikan doa yang selalu dipanjatkan Bang Rizal di setiap ibadahnya. Bahkan ketika dia menunaikan ibadah haji doanya adalah agar Tuhan menjadikan tubuhnya indah seperti panutannya,bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Doa agar  ibunya bisa berangkat haji bersama diapun juga terkabul berkat ketekunan dan kegigihannya dalam menjaga pola diet ketat dan latihan rutin sebelum dan sesudah perlombaan Binarga di manapun. Kesuksesannya tidak berjalan sendirian ada sang istri Sumarni yang menemaninya di kala susah maupun senang.Dengan hadirnya ketiga buah hati dalam keluarga mereka, hidup serasa lebih sempurna. Tentu bagi yang mengenalnya tidak akan asing dengan keelokan  serta kesimetrisan struktur otot yang menghiasai Binaragawan  kelahiran kota Medan ini. Cita cita menjadi seorang petinju pada awalnya bergeser menjadi seorang binaragwan.
Â
PRESTASI
Nasional
Â
[caption caption="Siapapun ingin menjadi juara, sebagai putra Bangsa dukungan penuh dari negara sungguhlah sangat prioritas dibutuhkan"]
Bang Haji Rizal, lelaki yang mengartikan Binaraga sebagai seni  membentuk otot  (seniman otot) sudah malang melintang dalam perlombaan di Indonesia dan dunia. Lebih terkenal dengan julukan raja kelas 75 kg.  Ajang Pekan Olahraga Nasional (PON)  yang digagas Soekarno Presiden pertama Indonesia salah satu pembuktiannya .Tidak tanggung tanggung Juara PON selama 7 kali berturut turut  dengan kesemuanya meraih medali emas adalah rekor tersendiri dan bisa jadi  Pemegang  Museum Rekor Indonesia (Muri) bila PON berikutnya dia mendapatkan emas lagi untuk yang kedelapan kalinya. Itulah kenapa dia tidak pernah menganggap dirinya juara, menjadi juara berarti selesai pertandingan setelahnnya sulit untuk mempertahankan kemenangannya. Pedoman dia adalah terus berusaha menjadi juara dengan segala kerendahan hatinya.Tuhan akan bersama orang orang yang memintaNya untuk menjadi juara.Â
Internasional
Pada tahun 2014, bang H.Rizaldy ini berlomba di Ho Chi Minh City Dalam perlombaan World Body Building Physique Sports Federation 7th WBPF  di Bangkok  Thailand pada Tanggal 27ns.d 29 November 2015 , Bang Haji Rizal  memenangkan medali emas dengan kategory Men's Master Bodybuilding 50-59 yrs (usia 50 -59 tahun)  dengan nilai total 17 point. Lagu Indonesiapun berkumandang dan Indonesia patut bangga akan prestasinya ini. Untuk kategory Men's Building 75 Kg Banh Haji Rizaldy meraih  peringkat tiga dengan skor total 36 point. Kemenangannya ini dia dedikasikan bagi bangsa dan negaranya tercinta Indonesia.Â
Kisah Suka Duka Binaragawan
Sebagai  Blogger yang diundang dalam acara pertemuan dengan para atlet binaraga yang berprestasi adalah kebanggan tersendiri.Bahkan sekadar bersalaman dan meminta tandatangannya adalah suatu prestasi juga. Kenangan yang akan saya ceritakan kembali kepada kedua anak laki laki saya ketika besar nanti.Bahwa ada atlet Binaraga yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional namun tetap rendah hati. Apalagi kondisi negeri ini yang belum secara sempurna membahagiakan para atlet yang berprestasi di masa depannya.
Cerita Bang Haji dan atlet lainnya yang kebih banyak mengeluarkan dana prbadi untuk menjaga pola makan mereka dan segala aktivitas untuk menunjang kebugaran mereka sedikit membuat para Blogger terhenyak. Sebegitukah  perhatian negeri inikepada para atlet?. Kurang lebih satu kg daging khas (daging sapi) harus tersedia untuk disantap dan ini memerlukan biaya tak sedikit. Kurang lebih Rp 18 juta dihabiskan hanya  untuk menjaga pola makan dietnya. Luar biasa pengorbanan para Binaragawan ini.Â
Pembinaan atlet tanpa ada event berarti sungguhlah sia sia, ketidaksediaan perlombangan Binaragawan di Sea Games dan terutama di ASIAN Games Tahun 2018 di mana Indonesia didapuk menjadi tuan rumahnya. Pencapaian menjadi terbaik di Asia dan pencapaian Prestasi terbaik tingkat asia bisa dikatakan pupus sudah. Sekali lagi  Negara perlu hadir dalam hal ini.
Kemenpora bisa lebih aktif lagi menggairahkan olahraga terutama body building dalam federasi di bawahnya. Sudah jamannya di era kerja kerja kerja sebagai bagian dari revolusi mental semua pembinaan baik dari pembibitan atlet atlet maupun penyediaan sarana prasarana lebih diperhatikan. Begitulah suasana pertemuan  Blogger dengan Para Atlet Binaraga yang telah memberikan dan mencoba memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini  ditengah keminiman persiapan dari moril dan materi.
Semoga atlet Binaragawan terutama bibit unggul bermunculan seiring dengan bertumbuhnya tempat fitnes pembentukan tubuh menjamur di seantero Indonesia. Semoga para atlet nasional Binaraga yang di manajeri Kemalsyah Nasution bisa bersaing di dunia Internasional dan terus mendunia.
[caption caption="Biarlah Kami yang akan mengenangmu secara abadi dalam tulisan para Blogger"]
Terimakasih kepada Bang H.Rizaldy atas tandatangannya pengingat saya di masa kini dan masa depan. Terus berkarya dan ditunggu emas emas berikutnya bagi bangsa ini.Semoga bermanfaat dan #salamdamaipenuhprestasi
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H