Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

KRL Commuterline Mencoba Untuk Tak Pernah Ingkar Janji dan Transformasi Gaya Hidup

30 November 2015   13:50 Diperbarui: 1 Desember 2015   14:01 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski dalam praktiknya  ada hak hak konsumen yang  yang masih belum dapat terjamin sepenuhnya, namun sudah ada usaha  dari pihak penyelenggara  KRL commuterline  yakni PT KAI Commuter Jabodetabek untuk memaksimalkan  pelayanan penyelenggaraan perkretaapian. 

Apabila ada keluhan atau saran dapat dilayangkan secara langsung  kepada petugas kereta api,bagian humas stasiun maupun  pihak yang berhubungan  dengan pelayanan konsumen. Bisa melalui telepon,dan sms,melalui jejaring sosial seperti  https://twitter.com/commuterline , https://www.facebook.com/PTKereta-Api-Indonesia , https://tiket.kereta-api.co.id .

Kereta Api saat ini ibarat idola selalu di elukan karena perubahannya yang melesat sealur dengan kecepatan yang dimilikinya. Kereta api menjadi kisah tersendiri bagi penggunanya. Termasuk kami sekeluarga. Dahulu kalau mau ke Bogor harus berkali kali naik angkutan umum, dari angkutan kota hingga bus besar. Dari tempat ngetem angkot hingga terminal bus di Kampung Rambutan Sama semuanya  macet,panas,sumpek dan sedikit terganggu dengan pedagang asongan,pengamen yang hilir mudik.

Bila pilihan nya mau naik bus Trans Jakarta  harus menggunakan jasa APTB ke arah BOgor dan  tetap memakan waktu belum lagi naik jembatan penyebrangan menuju akses bus way nya. Alhasil dua anak laki laki kami yang masih bayi pun  akan ikutan rewel karena  kecapaian sehingga menambah semrawut suasana hati.

Namun hal ini akhirnya bisa kami carikan solusi.  Awalnya kami coba naik kereta api dari stasiun Kereta Api Bojong Gede Bogor ke salah satu Stasiun  di Tangerang,  namun karena keterbatasan informasi yang kami ketahui. Tujuan akhir kami  di Stasiun Poris Tangerang  membuat kami kena penalty. Ini  karena di struk pembelian kartu  tertera tujuan akhir kami adalah stasiun Tanah Abang dan bukan di Poris Tangerang  tempat  kami berhenti. Hal inilah yang membuat kami sadar betapa peraturan yang disosialisasikan luput dari pandangan kami. Seperti halnya aturan mengenai Kartu commuter line berikut ini :

Syarat dan ketentuan Kartu Multi Trip :

1. Kartu hanya dapat digunakan untuk transaksi perjalanan KRL Commuterline di seluruh lintas Jabodetabek.
2. Kartu dapat dipindahtangankan kepada pihak manapun dan dapat digunakan oleh orang lain selain pemegang kartu.
3. Transaksi kartu tidak dapat digunakan secara bersamaan untuk 2 (dua) kali transaksi.
4. Masa berlaku ‪#‎KartuETicketingMultiTrip tidak dibatasi dan dapat digunakan selama terisi saldo minimal Rp. 7.000,-
5. Sisa saldo pada #KartuETicketingMultiTrip dapat dikembalikan pada loket penjualan yang tersedia di Stasiun – Stasiun KRL Jabodetabek terdekat.
6. #KartuETicketingMultiTrip yang hilang atau dicuri tidak dapat diganti atau diblokir termasuk saldo yang ada pada kartu,segala akibat atas penggunaan kartu yang dicuri atau hilang tersebut menjadi tanggung jawab pemegang kartu sepenuhnya.
7. Apabila penumpang tidak tapping di gate in maka pada saat tapping di gate out akan dikenakan tarif tertinggi.
8. Apabila penumpang melakukan perjalanan dengan saldo yang lebih kecil dari saldo minimal ( Rp. 7.000,-) dikenakan suplisi sebesar Rp.50.000,-
9. Apabila penumpang tidak tapping di gate out maka kartu tidak dapat digunakan dan penumpang harus menyelesaikan di loket dengan membayar tarif tertinggi.
10. Apabila penumpang tidak tapping di gate out maka kartu tidak dapat digunakan dan penumpang harus menyelesaikan di loket dengan membayar tarif tertinggi.
11. Apabila penumpang melakukan perjalanan dan atau membatalkan perjalanan dari Stasiun asal dan keluar kembali di Stasiun asal maka penumpang dikenakan tarif tertinggi.
12. a. Apabila terjadi gangguan dlm kurun waktu tertentu yg menyebabkan perjalanan KRL di satu relasi atau lebih dibatalkan/tdk sampai tujuan,
12.b. Perjalanan yang telah dituliskan pada kartu oleh sistem akan di batalkan di Loket Stasiun KRL Jabodetabek dan pengguna kartu dibebaskan dari bea / tarif yang berlaku.
13.Apabila terjadi peristiwa darurat(force majeure) yaitu termasuk namun tidak terbatas pada pemogokan kerja,kebakaran,kerusuhan massa,sabotase,bencana alam antara lain seperti gempa bumi dan banjir yang dibenarkan oleh pejabat yang berwenang atau hal – hal lain diluar kekuasaan para pihak,maka tidak ada pihak manapun yang dapat dituntut untuk memberika ganti rugi atas segala kerugian yang timbul sebagai akibat terjadinya peristiwa darurat (force majeure) tersebut.
14. Pengguna kartu tunduk pada ketentuan – ketentuan dan peraturan – peraturan serta syarat – syarat yang berlaku termasuk setiap perubahan yang akan diberitahukan terlebih dahulu oleh PT.KAI Commuter Jabodetabek dalam bentuk & melalui sarana / media apapun.

 

 [caption caption="Kereta Tak Pernah Ingkar Janji" Posisi di Stasiun Bojong Gede Bogor, suasana adem dan bersih ]

[/caption]

SEKILAS SEJARAH KERETA API DI INDONESIA

kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun