Lumajang. Tari trdisional merupakan tarian nusantara yang memiliki ciri khas masing-masing di setiap daerah. Tarian ini biasanya bersifat pakem atau memiliki aturan-aturan paten sesuai tradisi daerah masing-masing. Lumajang yang termasuk dalam daerah tapal kuda di Jawa Timur, memiliki tradisi tarian dan musik yang kental akan adat etnis Jawa dan Madura seperti tari godril Lumajang dan Jaran Slining. Tari godril sendiri merupakan tari bertajuk tayub yang biasa ditarikan dengan berpasangan.Â
Sedangkan, tari jaran slining merupakan tarian yang menggambarkan kuda dan pengencaknya. Kedua tarian tersebut merupakan tarian asli Lumajang, namun hingga saat ini minat dan keingintahuan masyarakat Lumajang sendiri masih terbilang minim. Oleh ebab itu, KKN UM Pulang Kampung 2021 berinisiatif untuk mencanangkan sebuah program  kerja pelatihan tari tradisional bertajuk Lumajangan, yaitu Tari Godril Lumajang dan Tarian Jaran Slining yang ditujukan pada anak anak usia dini.Â
Anak-anak usia dini terebut meliputi anak SD di seluruh desa Tanggung.Â
Pelatihan tersebut dilakukan kurang lebih sebanyak 9 kali pertemuan dalam 45 hari, dan closing acaranya adalah uji tari dengan pemberian piagam keikutsertaan dan piala penyaji terbaik. Bapak Sujoko menuturkan bahwa "minat seni di desa Tanggung hanya diapresiasi oleh orang-orang dewasa saja, namun untuk anak-anak sendiri masih kurang mengapresiasi seni daerahnya sendiri, terutama di bidang tarian", ujar beliau selaku kepala desa Tanggung.Â
Selain itu, respons anak-anak dan orang tuanya cukup postifi terhadap pelatihan tersebut. Pelatihan tari ini bertepatan dengan hari libur akhir semester sekolah dasar di Lumajang sehingga selain memperkenalkan budaya Lumajangan juga untuk mengisi hari libur dengan kegiatan yang positif. Â
Dengan berlatih tari tradisional anak-anak mempelajari tiga aspek utama tari yaitu wirama, wiraga, dan wirasa. Wiraga dalam tari berkaitan dengan gerakan yang ada dalam tarian baik serangkaian gerakannya hingga sikap geraknya. Wiraga ini merupakan aturan-aturan yang harus dilakukan dan ditaati dalam melakukan gerak tari tersebut.Â
Dengan memperhatikan wiraga ini peserta dilatih untuk tertib dalam melakukan gerakan tari yang sesuai dengan pakemnya. Gerakan tari dapat dikatakan indah apabila penari melakukan gerakan-gerakannya dengan optimal dan sesuai dengan aturan yang ada.Â
Aspek lainnya adalah wirasa, aspek ini berkaitan dengan irama baik irama gendhing atau musik, namun juga berkaitan dengan ritme gerak yang selarsa dengan gendhing. Aspek wirasa ini melatih kepekaan peserta dalam ketukan gendhing yang disesuaikan dengan gerakannya.Â
Selain itu ada apek lainnya yaitu wirasa, aspek ini berkaitan dengan bagaimana penari dapat menjiwai isi dari tari yang dibawakan, dengan belajar dan menguasai aspek ini penari dapat menempatkan diri dan ikut merasa peranannnya dalam tarian tersebut sehingga dapat mengekspresikan baik dalam bentuk gerakan, sikap, dan juga mimik wajah yang disajikan.Â
Diharapkan anak-anak usia dini dapat lebih mengenal tarian tradisi asli daerahnya sendiri, sehingga penggunaan gadget yang kurang berfaedah dapat sedikit demi sedikit dikurangi melalui pelatihan tari tradisional tersebut.Â