Selain itu, peran orang tua juga sangat penting. Orang tua dapat mendukung pengenalan STEAM dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di rumah. Aktivitas sederhana seperti bermain blok, menggambar, atau mengamati tanaman dapat menjadi sarana pengembangan minat STEAM sejak dini.
STEAM bukan hanya pendekatan pendidikan, tetapi juga fondasi untuk membangun generasi yang adaptif, kreatif, dan kolaboratif. di jenjang PAUD, STEAM memiliki potensi besar untuk membentuk pola pikir anak-anak yang siap menghadapi dunia yang terus berubah. Dengan mengatasi tantangan seperti stigma kesulitan, ketimpangan gender, dan kurangnya sumber daya, Indonesia dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dengan generasi muda yang berdaya saing global.
Investasi pada pendidikan STEAM di usia dini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa generasi penerus tidak hanya menjadi pengguna teknologi tetapi juga pencipta inovasi yang mampu membawa Indonesia ke peta dunia. Dengan kolaborasi antara berbagai pihak, mimpi ini bukan lagi sekadar wacana, tetapi sebuah visi yang dapat diwujudkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H