Mohon tunggu...
Yulianti Eka Sasmita
Yulianti Eka Sasmita Mohon Tunggu... -

saya menulis elok di buku garis 5, mengarang bebas di kertas folio, kemudian teknologi mempertemukan saya dengan komputer, maka saya menulis di tut..tut keyboard-nya... dan memotret dengan lensa-bernama Canon... kini, saya bertemu angka, meja kerja, dan akhirnya duduk di kursi. tapi, saya tetap akan menulis... e-mail:yusako@yusako.com blogsite: http://yusako.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

#Nguping Kereta

17 Desember 2009   03:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:54 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulang kantor musti telat, karena tiba-tiba udah mau pulang ada kerjaan, lumayan banyak.
Musti dikerjain sendiri pula, (mandiri dunk..) soale, temen-temenku lagi sibuk juga.. ya, kami kan bagi-bagi tugas. :)

Nah, jam setengah sembilan, saya baru bisa keluar kantor. Okey, langsung saya menuju stasiun bawah jembatan Dukuh Atas, eh, keretanya datang! ikut dulu ahh, ke Manggarai.. gerbong belakang kosong.. serem ajah-akhirnya jalan ke gerbong depan, sampai menemukan gerbong yang rame orang: lima. :)

Sesampainya di Manggarai, pintu terbuka-baik di sisi kanan dan kiri. Peron sebagian gelap. Sebagian dapat penerangan. Tapi, cenderung gelap di peron-tempat kereta saya bercongkol. Lalu, saya sambil menikmati cemilan Oreo, karena kelaparan.. HIHI, melihat ke arah luar. Di sana, di sisi kiri- dua orang dewasa, tidur dengan beralaskan koran. dengan buntelan-buntelan entah apa, ditaruh di dekat kepala mereka. Mereka meringkuk saling berhadapan. Salah satunya, melihat ke arah keretaku. Saya berasa dia memperhatikan tingkahku. Aku masih makan cemilan. Lalu, perlahan, pura-pura ga lihat, lalu menelan makanan masuk ke perut.

Di sisi kanan- seorang dewasa, perempuan sedang berdiri memandang pula ke arah keretaku. Rasanya, saya ini sedang diperhatikan. Aku masih makan cemilan. Dan akhirnya aku memasukan cemilanku. Dan mensudahinya saja. Di sisi perempuan kusut itu, seorang anak tidur juga-beralaskan koran bekas. terlentang menatap langit. Ah, sedih sekali hatiku.

Saat itu, yang saya mau cuma satu. pintu kereta cepat tertutup, dan kereta berlari kencang. (kaya lagu). Ah, lagi-lagi, hati ini menjadi emosional sekali. Saya sangat lega saat kereta pun diberangkatkan.

Di pemberentian Sudirman (lagi), dua orang perempuan, sepertinya mahasiswa. Akuntansi, sependengaran saya dari obrolan mereka. Perempuan satu ini, hebohnya banget dengan kuliahnya dan natal. Dia bercerita kisah keluarganya tentang kado Natal dan kebiasaan keluarganya di bulan Desember. Hm, nampaknya, perempuan itu sadar kalau saya perhatikan. Sebenernya, saya tertarik dengan ceritanya. Meski mereka Katolik, mereka juga beragama. Itulah toleransi. Tapi, yang menyebalkannya, dia cerita terlalu bersemangat, jadi terkesan caper (baca:cari perhatian).

Gini potongan dia cerita,
P1: "Lo udah nyiapin kado Natal buat keluarga lo?"
P2: "Belum gue," (sambil geleng-geleng)
P1: "Ah, gue palingan beli parfum buat bokap gue," (sambil caper banget)
P2: (seksama ngedengerin P1 ngoceh)
P1: "Pokoknya, kalau bulan Desember, gue bawaannya pengen berbuat kebaikan gituh, gue kan sering berantem sama adik gue, seriusan. Tapi kalau Desember gue bener-bener ga berantem..sama adik gue...."
P2: (manggut-manggut)

Hihihihihihi...... lucu banget kan itu obrolan yang berhasil dirangkum olehku.. :D walau sebenarnya buanyak yang lain.. cuma, perhatian saya tidak lagi ke sana, karena, di stasiun selanjutnya, ada anak kecil, belum sekolah, duduk di sebalah saya-nyempil. karena kalau ibunya yang duduk, gak kn muat pantatnya.. HAHAHA.

Nah, si anak ini, gak kalah caper sama perempuan yang duduk di seberang saya tadi. Ga bisa diam. Ke sana-ke sini. Ngoceh ini. Ngoceh itu. Sebenernya anaknya sih lucu, cuma, duh, bisa ga sih diem. Eh, terusnya, ibunya tuh kan diri di dekat saya, trus minta jemput sama anaknya di rumah-cuma kayanya anaknya di rumah malas jemput dan malah berulah akhirnya, ibu-ibu itu marah-marah di telepon. Nah, akhirnya, aku nyapa anak kecil tadi,

S: "Kamu diem duduknya, nanti dibawa sama petugas keretanya lhoh.."
A: (Malu-malu gak jelas, salting)
S: "Udah sekolah belum?"
A: "Belum"
S: "Udah bisa baca?"
A: (geleng-geleng)
S: "Udah bisa nulis?"
A: "bisanya berdoa sama solat,..."
S: "Wah hebat ya ade.."
A: "Kaka punya adik gak?"
S: "Punya..kenapa?"
A: "Kaka punya kura-kura gak?"
S: "Punya...." (punya patung kura-kura- yang aselinya mah udah kabur...pernah punya)
A: (pasang tampang seneng banget...), "Kaka punya kura-kura", tanyanya lagi meyakinkan.
S: "Iyah..kamu juga punya?"
A: "Iyah.. kecil... segini... dikasih om ... " (lupa namanya...tapi dia nyebut namanya, seakan gue kenal sama Om nya.. HAHAHA)
S: "Trus dikasih makan apa kura-kuranya?"
A: "Hmmm.. apa ya... ?" trus manggil mamanya. "Mama, mama...mama! kura-kuranya dikasih makan apa???"
M: (sok-sok gak sadar ditanya, sehingga si anak nanya sampe 3 kali diulang), dikasih makan Pur, nak...
A: "iyah.. dikasih pur, k..."

Karena stasiun dia berenti udah sampai, akhirnya, dia mau turun nih,.. trus ibu-nya nyuruh bilang terima kasih..
A: "trimakasih kaka.."
Y: "iyah...dadahh.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun