Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam-diam Saja

5 Februari 2023   00:31 Diperbarui: 5 Februari 2023   00:31 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diam-diam Saja

Diam-diam saja sebaik pilihan
Hasrat hati tuk umumkan
Saat datang kesuksesan
Tercetus ria diberitakan

Pencapaian mungkin membanggakan
Decak kagum bertaburan pujian
Beritamu tersiar di postingan
Dunia dalam genggaman

Baca juga: Sejenak Diam

Puaskah tuk sanjungan
Tiadakah jadi penyesalan
Tanpa tersisa tuk keikhlasan
Amalmu tertolak dikembalikan

Tertunduk sayu merenungkan
Peristiwa mengggugah iman
Tanpa menoleh keraguan
Diam-diam saja anjuran

Bolak balik hilir mudik lalui perjalanan
Kau tahu tak semua mesti kau katakan
Mencoba diam sejenak agar diri aman
Dari sifat hasad yang disembunyikan

Kau sadari tak semua menginginkan
Prestasi reputasi rezeki dambaan
Menjadi milik orang lain risaukan
Kenikmatan pun dipindahkan

Baca juga: Doa dalam Diam

Ini hanya mengingatkan
Diri tak luput kesalahan
Berucap demi kebaikan
Ku hanya menyampaikan

Baca juga: Jangan Kau Paksakan

Diam lebih baik daripada kebohongan Kejujuran lisan itu awal dari kebahagiaan
Lebih baik diam agar tak menyakitkan
Menjalani hidup dalam ketenangan

Depok, 4 Februari 2023
--yusfi--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun