Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syirik Menghapus Semua Amal

4 Agustus 2022   10:35 Diperbarui: 4 Agustus 2022   11:05 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syirik Menghapus Semua Amal

dialah Allah yang esa
tiada terbatas kuasaNya
meliputi langit bumi seisinya
semua tunduk dalam titahNya

dialah Allah maha pencipta
tiada yang diciptakan percuma
menjadi manfaat ataukah bahaya
semua adalah bukti kekuasaanNya

Baca juga: Karena Emosi

dialah Allah tempat meminta
tiada yang sanggup menolaknya
menerima pemberian atas karunia
semua makhluk bergantung padaNya

dialah Allah ada dengan sendiriNya
tiada punya anak tiada orang tua
memberi rezeki makhlukNya
semua atas kehendakNya

dialah Allah memilih manusia
sebagai khalifah di dunia
menjalankan syariatNya
menjaga amanatNya

mengapa ada manusia meragukannya
ingatlah awal tercipta dari yang hina
Allah sempurnakan bentuk dan rupa
mengapa manusia menentangNya

ingin lekas terkabul cita-cita
ingin cepat kaya sehat sejahtera
tak mau sabar berdoa jalani usaha
datangi paranormal sakti mandraguna

Baca juga: Bila Ajal Tiba

segala bentuk tipu daya
sihir menipu pandangan mata
menggiring berlaku di luar logika
berpikir praktis instan cepat diterima

gemerlap dunia menarik nafsunya
tak peduli hitam kelam menikmatinya
tercabut hidayah imannya telah mendua
terlalu memuji mengagungkan manusia

musyrik menyekutukan Tuhannya
memalingkan diri zalim nyata
takkan diampuni dosanya
jika tiada tobat segera

musyrik menghapus amal ibadahnya
waspadai diri suka dipuji manusia
itulah awal syirik kecil melanda
menghalangi masuk ke surga

Depok, 4 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun