Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Kasih yang Bersahaja

5 Juli 2022   14:14 Diperbarui: 5 Juli 2022   14:16 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Kasih Yang Bersahaja

dulu hidup serba ada itu impian
mudahnya apa yang kau inginkan
siang dan malam datang bergantian
menjumpai dirimu penuh kegembiraan

hari terasa pendek jika bersamamu
cepat berlalu memutus candamu
meninggalkan bulir-bulir rindu
tersisa sabar diri menunggu

Baca juga: Bahasa Kasih

pagi yang basah tersiram air hujan
kau telah berkemas untuk perjalanan
aku hanya bisa menatap keheningan
cium tangan terucap doa keselamatan

di wajah ceriamu tersimpan sendu
sesekali ada genangan air matamu
cukuplah jangan ceritakan kepadaku
karna kutahu kisah bahagia impianmu

telah penat jiwamu menahan pilu
tak ingin menambah luka hatimu
sedikit yang bisa aku bantu
usahlah kau menjauhiku

kasih kakak beradik tak terpatahkan
dalam pergolakan dan benturan
menanggung penderitaan
kau pilih jalan kehidupan

Baca juga: Jika Masih Sayang

kasihmu bersahaja meski berkecukupan
jalan berliku nan panjang ada di hadapan
itulah yang masih harus kau perjuangkan
khawatir tinggalkan anak di kelemahan

saudariku yang penuh perhatian kepadaku
jika kau butuhkan aku jangan kau sungkan
jadikan tulang-tulang sebagai jembatan
jika tiada lagi  sesuatu untuk tambatan

Depok, 5 Juli 2022
----

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun