ku lihat langit pagi nampak sendu
menatap salut semangat memburu
rapikan tugas sebelum hujan menyerbu
mengapa aku ini hanya duduk termangu
memikirkan derita luka batinku karenamu
masih saja mencari-cari kesalahan dirimu
ya Allah sungguh sia-sia merugilah aku
telah berpuluh kali kau blokir nomorku
berpuluh kali kucoba tuk menyapamu
monolog dalam kalimat membisu
tahukah ini tak lebih hanya rindu
bukan mengikuti hawa nafsu
berupaya membalut lukaku
saat ku harus kehilanganmu
setelah hari bersama berlalu
berkelana melukis wajahmu
sungguh suatu yang tabu
ujung jariku saksi setiaku
rasa malu kian mencibirku
dia tak lagi membutuhkanmu
usai tergulung hasrat bertemu
meski hanya berteman tak mau
meregang kecewa di sudut hatiku
biarlah setia ini kan membalut lukaku
Depok, 16 Juni 2022
-------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H