Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teruslah Merindu

29 Mei 2022   22:35 Diperbarui: 29 Mei 2022   22:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruslah Merindu
mati pun karena rindu
rasa ingin memelukmu
getar hati menyapamu
urung diri menahan malu
rindumu menggebu-gebu
menorehkan sayat sembilu
hanya semata kepatuhan satu
turuti titah Tuhan kendalikan nafsu

meski kesempatan ada padamu
mengikuti hasrat untuk bercumbu
tertegun batin menutup asa nan palsu
tak pantas diri larut beradu bujuk rayu

kukira masih ada di dirimu butiran rindu
bersemayam hingga ke titik ujung waktu
takkan  ditolak saat izrail  menjemputmu
di deras air mata kerabat ada senyummu

kau  kemas dan bawa serta rindu setiamu
tak terhenti langkah kaki meski sakit pilu
teruslah merindu teruslah merindu sendu
hingga titik penghabisan lepaskan duniamu

Depok, 29 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun