Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiada yang Tersisa

27 April 2022   23:18 Diperbarui: 28 April 2022   07:34 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada Yang Tersisa

Ramadhan nan panas meleburkan

tiada tersisa telah dihabiskan

mengosongkan keangkuhan

melegakan kegelisahan

bakhil dihilangkan


Saat di puncak keimanan

tinggi untuk kepedulian

lembutnya perasaan

hilanglah kebencian  

penuh keikhlasan


Tiada tersisa diri pada kekaguman

lepaskan ego penghormatan

semua yang ada itu titipan

tiada kekal kedudukan

akan dikembalikan


Yang tersisa di ujung Ramadhan

di malam berteman rinai hujan

sekelumit doa ku panjatkan

semoga turut diaminkan

cita-cita terwujudkan


Malam lebih mulia dari seribu bulan

lailatul qadar bisakah kudapatkan

secerah sebuah harapan

meski sedikit di tepian

seindah masa depan

Depok, 27 April 2022

**------***------***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun