Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mungkin Kau Perlu Pawang Hutang

22 Maret 2022   09:42 Diperbarui: 22 Maret 2022   10:54 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin Kau Perlu Pawang Hutang

Masih terngiang-ngiang
Saat berkumpul makan siang
Wajahmu muram dirundung malang

Kau habiskan makanan yang terhidang
Puaskan kesal bersama air mata berlinang
Seketika raut dukamu menghilang

Dalam diam hati bimbang
Ku mengajakmu untuk pulang
Bersabar berdoa agar hati tenang

Setibanya di rumah kau kembali mengerang
Buat apa hidup jika langkah terkekang
Kau ingin selalu bersenang-senang

Tak lama hujan pun datang
Suara makianmu terdengar lantang
Laksana diri mengajak perang

Berlalu peristiwa itu hingga petang
Aku coba  sumbat ocehanmu sekarang
Tiada guna berdebat dengan orang curang

Akhirnya aku punya ide cemerlang
Ku bawakan untukmu seorang pawang
Mungkin kau perlu pawang hutang

Wajahmu yang semula tegang
Kulihat mulai rilek tertawa riang
Bak ketiban emas sekeranjang

Woii lunasi hutang piutang
Bukan perbanyak janji doang
Menjauh ke pulau seberang

Depok, 22 Maret 2022

"Hutang memang tak perlu pawang tapi pawang perlu uang untuk membayar hutang.Indahnya hidup nyenyaknya tidur jika bebas hutang. MasyaaAllah Tabarokallah. Semoga Allah memberikan pertolongan kepada hamba-hamba-Nya yang terlilit hutang." 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun