Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hatiku Terasa Digoreng

20 Maret 2022   09:09 Diperbarui: 20 Maret 2022   09:12 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hatiku Terasa Digoreng

Penahan lapar kaum pinggiran
Teman anti mahal saat keroncongan
Di pelosok negeri inilah bisnis kebanggaan

Murah tapi bukan murahan
Dari rumahan sampai restoran
Membuat lidah bergoyang kenikmatan

Hatiku terasa digoreng kuning kecoklatan
Sudah tercebur panas penggorengan
Hati teriris saat harus ditinggalkan

Berjuta kaum dalam penantian
Sabarlah panjang antrian
Demi penikmat lezat masakan

Kau datang membawa rebusan
Terbaik kurangi resiko kegemukan
Berhematlah di keuangan

Hatiku terasa digoreng kepanasan
Setelah kau menghilang naik tak pamitan
Biarlah ku jauhi engkau sampai kubutuhkan

Inikah suatu balasan
Menggoreng di atas luka kesalahan
Dirimu titik didih dalam penyaringan

Depok, 18 Market 2022
............................ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun