Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sejak Kau Terdiam Untukku

6 Maret 2022   08:17 Diperbarui: 6 Maret 2022   08:19 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak Kau Terdiam Untukku


Seketika terhenti kembara pikiranku 

Begitu terbalas lambaian tanganku 

Tujuh pelita menghilang bayanganmu

Kau ternyata tak mengenaliku


Begitu sekian lama menunggu

Mencurahkan isi hati yang nyaris beku

Kau cairkan bongkahan rindu

Mengulang jejak kau lalui dulu


Cerita ini tentangku

Tak pernah beranjak pesonamu

Bertahan resah menahan pilu

Indah terangkai bunga rindu


Bingkai keharuman bunga membius kalbu

Menuai cerita tentangmu tentangku

Berakhir sejak kau diam membisu

Menutup pintu rindu terindah denganku


Seumur jagung kita bersatu

Harus berpisah tanpa ragu

Kasih setiamu kian membisu

Ku tak sanggup menuruti egomu

Depok, 24 Januari 2022

====================

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun