Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ujian Hidup Tak Sekejam Bapak Tiri

19 Februari 2022   02:12 Diperbarui: 19 Februari 2022   18:22 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ujian Hidup Tak Sekejam Bapak Tiri

Ibuku tampak bahagia
Seorang lelaki gagah perkasa
Akan menjadi pendamping hidupnya
Aku dan kakakku akan tinggal bersamanya

Aku dan kakakku turut gembira
Harapan kami hidup sejahtera
Dapat pengganti ayah yang telah tiada
Pelindung ibu dan anaknya

Tahun ketiga hidup bersama
Dua adik telah hadir menambah riuh suasana
Aku tak tahu mengapa jadi berbeda
Ayah tak lagi ramah menyapa

Sedikit-sedikit mengeluh beban hidupnya
Uang penjualan rumah semua diambilnya
Setiap hari ada saja omelannya
Kami tak lanjut sekolah harus cari kerja

Jerih payah kerja di bangunan kerap dipinta
Raut sedih Ibuku tak bisa membela
Kami sayang Ibu ingin selalu menjaganya
Impian bersekolah kupendam saja

Kuterima ajakan teman belajar agama
Di sinilah jalan hidup terbuka
Bagaimana pun masih ada orangtua
Ujian hidup tak sekejam bapak tiri kurasa

Tinggal di pondok yatim terkabul doa
Menempuh hidup baru di asrama
Aku harus sabar dan ikhlas menerima
Berjuang demi cita-cita

Kutempuh berjuang semoga tak sia-sia
Kekuatanku dari doa dan cinta
Untuk Ayah sayangilah Ibu agar mulia
Doa terbaik hidayah Allah jadilah Ayah yang bijaksana

Depok, 19 Februari 2022
Curahan hati seorang anak yatim yang sederhana. Semoga sukses menantimu, Rizki F.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun