Aku Wanita Kau Laki-laki dan Dia?
Aku wanita kau laki-laki. Itu jelas dan diakui. Dia terlahir laki-laki asli. Bertumbuh kembang tak seperti lelaki sejati.
Logat bicara gerak geriknya kadang membuat geli. Canda dan gurauan makin menjadi. Apakah masih bisa diobati?Itulah yang seharusnya sadar sejak dini.
Dalam raga lelaki berjiwa seorang putri.Di persimpangan jalan mana yang harus diikuti.Benaknya ingin berontak mencari solusi.Sadar diri mohon petunjuk ilahi.
Godaan dan jerat kesenangan duniawi. Melupakan gelisah akan jati diri. Aku ingatkan dirinya pergaulan buruk segera jauhi.Kau pun mencoba. menasehati.
Di remang malam aku coba menghampiri. Sampai kapankah dia seperti ini? Teriring tenggelamnya mentari. Dia bersolek laksana bidadari.
Pulanglah dia saat dini hari. Senandung riang dompet terpenuhi. Ayam jantan berkokok pertanda dia tidur lagi. Sering terulang meski sudah dinasehati.
Tibalah malam nahas ada razia polisi. Lari tunggang langgang mengamankan diri. Jalan buntu mengarah ke sebuah kali. Menceburlah dia tiada peduli.
Aku dan kau segera menemui. Mendengar kabar dia masuk bui. Dia tertunduk malu saat kami temui. Berharap kami menolong bebas kembali.
Jangan diolok-olok atau dicaci. Sekalipun terlihat gemulai itu bisa diperbaiki. Kala dia bersikap tegas dalam syariat islami. Mereka pun harus dilindungi dari kejahatan syahwati.
Bimbinglah ke jalan yang Allah ridhai.Sekali lelaki tetap lelaki. Jiwa lembutmu adalah karunia ilahi. Terimalah dengan lapang hati.
Tiada salah bunda mengandung bayi. Diriku pun wanita haram menyerupai laki-laki. Semua sudah takdir yang harus dilakoni. Menjaga perilaku menzalimi diri.
Depok, 16 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H