Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cenderamata Kenanganmu

10 Januari 2022   15:11 Diperbarui: 10 Januari 2022   16:43 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cenderamata Kenanganmu

Rasa indah mengalir dalam palung rindu
Gemericik air cinta mengalun syahdu
Syair lagu meliuk mendayu-dayu
Terbuai desiran janji menyentuh kalbu

Riuh decak kagum mengharu biru
Perih resah batin kian membelenggu
Menjemput asa terindah hinggap tersipu
Gayung bersambut mengerling sendu

Cenderamata terbungkus pita terpadu
Berkilau menembus celah tersunyi hatiku
Terbitlah terang mengusir gelap malamku
Gemetar tangan menerima meski ragu

Kenangan itu terus memburu
Hingga ku yakin terus menunggu
Menyimpan cenderamata darimu
Hingga keajaiban takdir Tuhanku

Tak tahan beban rindu
Kucari beritamu
Seluruh dunia biar tahu
Aku ingin selalu bersamamu

Di bulan kelahiranku
Kita wujudkan untuk bertemu
Namun nahas malaikat maut lebih dulu menjemputmu
Kembali kupandangi cenderamata darimu

Depok, 10 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun