Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pohon Yang Tak Berbuah

24 Desember 2021   16:17 Diperbarui: 22 Mei 2022   08:33 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon Yang Tak Berbuah

Kita ibarat pohon yang ingin terus tumbuh berkembang
Berakar yang kuat batang tinggi menjulang
Pohon yang diidamkan memberikan nikmat buah yang matang
Buah yang harum, rupa menawan dan rasanya lezat membuat senang

Ataukah kita pohon yang ditakdirkan tak memiliki buah tapi dicintai rimbunnya nan rindang
Hati pun tentram karena yakin takkan ditebang
Dirapikan dirawat sebagai pohon pelindung ekosistem seimbang
Taman kota alam desa pun sejuk dipandang

Kita berharap menjadi pohon berbuah dinanti-nanti setiap musim menjelang
Merayakan suka cita musim panen datang
Menikmati lezat buah, aroma wangi dan selera makan mengundang
Harapan beranak pinak bibit nan unggul berdaya guna memupuk pundi uang

Ketika kita menjadi pohon berbuah yang bersembunyi di rimbun dedaunan sering dicibir orang
Yang mempunyai  berbangga hati tapi takut berbagi, takut dicuri hati tak tenang
Lebih menyedihkan saat kita bagaikan pohon tak berbuah memang
Ilmu kita miliki, jabatan kita kuasai tapi tiada diamalkan tiada manfaat untuk banyak orang

Benar kata Rosulullah sebenar-benarnya penerang
Jadilah pohon berbuah sepanjang musim, jika tidak jadilah pohon musiman sekarang
Bukan pohon musiman tak berbuah saat musim malah menghilang
Adalah ujian saat pohon tak berbuah berkah terasa berkurang

Depok, 24 Desember 2021
"Alhamdulillah  pohon rambutan masih berbuah di saat banyak pohon tak berbuah."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun