Kata-kata berbaris dengan santun menunggu
Menanti giliran gerak lisanmu
Ribuan kata tersimpan telah jenuh merayu
Menggelitikmu untuk bersekutu
Jawabanmu hanya desah nafas ragu
Menahan desakan berkata penuh nafsu
Pohon yang tercabut bersama akar-akarnya
seumpama buruk kalimatmu
Kalimat yang baik berakar kuat menjulang ke langit biru
Pahamilah dirimu siap menanggung kerisauanmu
Kalimat Tuhan yang terbaik menguatkanmu
Angin hanya ingin menumbangkan pepohonanmu
Untuk mencabut menggoyahkan akar dia tak mampu
Dahsyat angin puting beliung tak membuatmu tersapu
Tapi angin semilirlah yang menjatuhkanmu
Ketahuilah janganlah ucapkan yang kau sendiri tak suka mendengar orang lain mengucapkan untukmu
Kata bijak karib sahabat nabi jika kamu berakal, lidahmu di belakang hatimu, jika bodoh hatimu di belakang lidahmu
Depok, 17 Â Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H