Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Coklat Kian Mendekat Biru Pasti Berlalu

2 Desember 2021   00:20 Diperbarui: 2 Desember 2021   00:24 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coklat Kian Mendekat Biru Pasti Berlalu

Selamat pagi, Bu silakan pilih warna kesukaan Ibu
Kulihat senyuman menawan dihiasi lesung pipi yang satu
Oh,ya semua warna menarik tapi ada satu favoritku biru
Kain persegi itu penutup auratku

Untuk kesekian kali kembali  ke toko baju itu
Mataku berkeliling mencari gadis dengan sapaan silakan pilih warna kesukaan Ibu
Dengan setia melayani apa yang kumau
Segera mengantarkan koleksi biru untukku

Itu dulu saat semua prahara belum menimpamu
Senyum manis lesung pipi satu itu tak lagi menyambutku
Kembali aku singgah di toko setelah sewindu berlalu
Tersiar kabar gadis itu hilang bersama raibnya koleksi biru

Aku tak pernah percaya karena membuat hati pilu
Terkesiap mata oh ternyata sekeliling toko telah kehilangan koleksi warna biru
Ada provokasi sehingga pedagang tak mau memajang warna biru
Dia takut nasibnya seperti gadis berlesung pipi satu

Sia-sia kususuri toko demi toko sekalipun seribu
Aku mengalah menjadikan coklat favorit baru
Semanis coklat mengajak lidah memburu
Senada usia lansia menghalu

Coklat mendewasakanku
Menutup cela menunduk hasratku
Apapun syarat tak laik tetap kembali rumah masa depan dua kali satu
Coklat kini favoritku telah menjauh biru usia mudaku

Depok, 1 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun