Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Juragan Ayam

21 November 2021   16:30 Diperbarui: 21 November 2021   17:03 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita Juragan Ayam

Di suatu kampung yang sedang berkembang
Saat ojek pangkalan masih berjaya, saat buruh pabrik bergengsi, saat tanah masih lapang
Yang tetap bertahan sabung ayam dan mancing galatama di empang
Banyak pejalan kaki pulang pergi lalulintas masih lengang

Setelah orba tumbang, reformasi dianggap menang
Mulai terusik kehidupan yang tenang
Berdampak bagi si pedagang
Modal terkuras daya beli berkurang

Sang nyai juragan pikiran menerawang
Dulu sekali pernah susah kini pun terulang
Berkisah saat belajar cari uang
Menjadi ART di rumah orang

Menjalani pekerjaan saat usia belum matang
Pikirnya enak ya  jadi majikan makan lezat tinggal bilang
Hampir tiap hari menunya membuat senang
Menyantap ayam goreng aku cukup memandang

Beruntung dibagi kepala atau ceker doang
Begitu ngilernya aku berdoa cukup panjang
Ya Allah kapan ya menikmati ayam  goreng apa ayam panggang
Semoga saja dapat jodoh juragan ayam biar puas menikmati sampai kenyang

Cita-cita kini tercapai setelah lelah berjuang
Allah takdirkan jadi istri juragan ayam yang kondang
Menjadi orang terpandang banyak uang
Akhirnya juragan ayam berpesan giatlah berusaha selalu berdoa malam siang pagi petang

Depok, 21 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun