Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Kau Renggut Bahagiamu

15 November 2021   09:05 Diperbarui: 15 November 2021   09:18 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Bumi Allah luas, move on saja)

Jangan Kaurenggut Bahagiamu

Sedih membukit sakit dihempaskan
Dia pergi tanpa alasan
Saat kau berusaha memperbaiki
Begitu mendalam kesedihan mengusik sanubari

Kecewa pun menyadarkan
Cinta bukan satu-satunya kebahagiaan
Perih merintih menguak misteri
Kelak berbalik menimpa siapa yang mengkhianati

Berhenti menangisi kekecewaan
Fokuslah pada diri untuk bertahan
Yang patah tumbuh kembali
Yang hilang pun berganti

Bersabar adalah keindahan
Bersyukur adalah kebahagiaan
Akan datang cinta sejati
Maafkan yang telah menyakiti


Depok, 15 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun