Cukup Tujuh Puluh Dua Jam
Jarak yang dekat kian menjauh
Angin menerpa menepis peluh
Nuansa hati tak sejuk tak teduh
Gelisah merayap tak ada keluh
Akal nan sehat pun lelah berlabuh
Nanar mata menjangkau jarak tempuh
Memejamkan mata menghalau pikiran keruh
Empati yang tak lagi tersentuh
Nampak bisu menyusup ke pembuluh
Jiwa nan sepi semakin rapuh
Adakah pelipur diri yang ampuh
Di antara seribu masih ada sepuluh
Iman dan taqwa sebagai penyuluh
Rehatlah diri mengontrol rasa jenuh
Ajak dua hati bersihkan dari angkuh
Carilah jalan keluar tanpa gemuruh
Usailah debat penyulut hati rusuh
Niatkan diri menjalin kasih nan utuh
Cerah ceria menyambut waktu subuh
Ikatan hamba kepada Tuhan untuk patuh
Nyanyian burung kecil indah berparuh
Tujuh puluh dua jam tak ada lagi musuh
Amanah diri bersama iman yang teguh
Depok, 4 Novemberr 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H