Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa dalam Diam

20 Oktober 2021   09:36 Diperbarui: 20 Oktober 2021   09:38 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doa Dalam Diam

Semakin  hari semakin hening hanya sesekali lenguh nafas terdengar
Buram kaca jendela mulai menghalangi sinar
Bisunya dinding rumah menambah kesenyapan tersebar
Kepulan asap dapur hanya secukup sekedar

Derit ranjang reot ditemani selimut lusuh terhampar
Tak menampik kesenyapan jiwa yang nanar
Membiarkan jaring laba-laba menghias dinding kamar
Seketika lamunan nan panjang terpupus pudar

Lantunan adzan menyadarkan ada Allah Yang Maha Besar
Sepenuh  kecewa di rongga dada membuatnya tersadar
Ke mana pun jika kaki mau melangkah ke luar
Sebanyak kejayaan terlampaui sebagai bukti kekuasaan Allah pasti benar

Kejujuran dan amanah menguatkan kembali membangkitkan diri agar tabah dan sabar
Kepongahan diri tercabik menundukkan nafsu liar
Sekujur tubuh berpeluh meninggalkan rasa segar
Bersegera tobat sebelum bumi berhenti berputar

Allah Maha Pengampun Maha Mensyukuri menghilangkan masalah yang sukar
Jalan curam nan terjal kembali datar
Menyingkap rahasia menghalau segala makar
Dekatkan diri taatlah pada Allah jangan pemah Ielah berdoa berupaya dan berikhtiar

Depok, 20 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun