Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rebah Tak Lelah

12 Oktober 2021   09:32 Diperbarui: 12 Oktober 2021   10:11 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah

Rebah Tak Lelah

Rintik hujan yang beberapa hari kurindukan
Perlahan datang menghampiri kering dedaunan
Beribu debu lekat berpelukan
Puji syukur nikmat Tuhan

Pintu berderit sosok Ielaki menyorongkan badan
Rasa bertepuk melempar senyuman
Usai terlewati hari-hari perdebatan
Tubuh nan segar bertabur wewangian

Rintik hujan sekedar menyejukkan
Lembut menghujam selidik perempuan
Apalah guna dirimu mencari selingkuhan
Apalah tak cukup cinta kasih yang ada di hadapan

Berdebar menghalau setiap pertanyaan
Keringat membanjir memuncak kekhawatiran
Tak kan terucap karena itu memalukan
Bagai diarak ke meja pengadilan

Jika belum mampu dengan tinta kau tuliskan
Ambillah pensil yang bisa kau hapuskan
Jilka belum sempat kau katakan
Ambillah celamu yang bisa kau hentikan

Hingga malam menuju pertengahan
Tak bisa kata terucapkan
Hanya diri sadar mengapa hati dipalingkan
Tak sanggup membuat alasan

Lama tak ada jawaban
Risih hati tak bisa terelakkan
Inikah sebuah pertobatan
Dari setiap musibah  akibat perbuatan dua tangan

Beristighfar bertobat penuh penyesalan
Mohon petunjuk Tuhan setiap hadir permasalahan
Sesungguhnya Allah Maha Penyayang Memberi ampunan
Memberi rahmat kepada suami istri yang berbaikan saling memaafkan

Depok, 12 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun