Mohon tunggu...
Yustrini
Yustrini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis juga di www.catatanyustrini.com

Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Berusaha Memahami Motif Pelaku Teror dari Film "I'm Not Ashamed"

12 April 2019   11:58 Diperbarui: 12 April 2019   12:23 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I'am Not Ashamed merupakan film yang diangkat dari sebuah buku jurnal seorang remaja bernama Rachel Joy Scott yang menjadi salah satu korban dari aksi teror yang dilakukan oleh temannya sendiri. Rachel ini adalah korban pertama penembakan yang terjadi pada 24 April 1999 di Kolombia, Amerika Serikat.

Jika ditelusuri, awal mula aksi ini adalah kekecewaan para pelaku teror yang adalah 2 orang teman sekelas Rachel, terhadap teman-temannya. Ada perasaan melecehkan atau menganggap diri memiliki derajat yang lebih tinggi dari yang lainnya. Maka semua orang yang tidak sesuai dengan pandangannya, dianggap tidak layak hidup di dunia. 

Di awal film, digambarkan seorang gadis kecil menggambar sebuah tangan. Lalu cerita berkembang si mana kehidupan Rachel kecil harus mengalami pergumulan berat karena perceraian orang tua. 

Ibu Rachel mulai mengajarkan anak-anaknya untuk mengandalkan Tuhan bagi setiap kebutuhan rumah tangga mereka. Rachel pun tumbuh seperti remaja pada umumnya. Yang kadang sering tidak percaya diri. Apalagi berada di tengah-tengah lingkungan pergaulan yang kurang baik. Hampir semua temannya terjerumus dalam kecanduan narkoba, alkohol, bullying dan seks bebas. 

Rachel mengalami suatu pergumulan yang cukup berat. Di satu sisi, ia sadar jika terang-terangan menyatakan imannya maka teman-temannya akan menganggapnya aneh, sok suci bahkan kehilangan teman.

Forbes.com
Forbes.com
Perjalanan iman Rachel terus berkembang ketika mengikuti sebuah persekutuan doa di kotanya. Kasih Rachel membawanya untuk menjangkau seorang pemuda tuna wisma yang mencuri makanan di minimarket. Tak disangka perbuatan Rachel bisa mengubah hidup pemuda tanpa masa depan itu menjadi memiliki pekerjaan dan bahkan keluarga baru.

Suatu hari gurunya meminta agar muridnya mempresentasikan kontribusi apa yang akan dilakukan untuk mengubah dunia. Rachel memanfaatkan hal itu untuk mempresentasikan kasih yang mengubahkan dunia di depan kelas. Ia tidak malu mengakui bahwa dirinya seorang Kristen. 

"Aku ingin menjadi terang, meski rasanya begitu gelap. Seperti aku memikul sebuah beban yang berat di punggungku. Ada sesuatu di dalam diriku yang membuatku ingin menangis, tapi aku tak tahu apa itu."-Rachel Joy Scott.

Presentasi itu membawa sedikit perubahan di sekolah di mana siswa yang sering melakukan bullying menjadi mengasihi siswa yang selama ini menjadi korban bully. Teman Rachel yang mengalami pelecehan juga ingin mengenal kasih Tuhan. 

Sayangnya senyum Rachel itu terhenti ketika dua teman sekelasnya, Eric Harris dan Dylan Klebols tiba-tiba mendatanginya dengan menodongkan senapan dan menembak kepalanya. 

Columbine High School berubah menjadi mencekam. Siang itu 15 telah orang menjadi korban kekejaman mereka. Korban-korbannya adalah teman dan guru yang sudah masuk daftar target penembakan. 

Judul Film: I'm Not Ashamed

Sutradara: Brian Baugh

Distributor: Pure Flix Entertainment

Produser: Brad Allen, Nise Davies, Chuck Howard, Martin Michael

Rumah produksi: All Entertainment, Visible Pictures(ll)

Skenario: Bodie Thoene, Philipa Booyens, Robin Hanley, Kari Redmond

Durasi: 1 jam 52 menit

Pemain: Masey Mc Lain, Ben Davies, Cameron Mc Kendry, Terri Minton, Victoria Stanley, Taylor Kalupa, Emma Elle Robert, Sadie Robertson, David Eeerigo Jr, Cory Chapman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun