Mohon tunggu...
Yus Ibnu Yasin
Yus Ibnu Yasin Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Budaya Dan Organisasi

Motivator muda Indonesia Founder Maqna Consulting Life Coach Praktisi Budaya dan Organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Temukan Kedamaian dalam Keriuhan

17 Maret 2021   16:07 Diperbarui: 17 Maret 2021   16:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang sudah pernah saya sampaikan di bab lain di buku ini, ketika kita kurang melihat ke dalam diri, kita tidak pernah terjun ke dalam dasar jiwa seringkali justru kita tidak sadar kita semakin jauh dari ketenangan. Sungguh kegaduhan dan keriuhan diluar tidak bisa dihilangkan, yang bisa kita lakukan adalah menemukan perasaan damai didalam diri kita. Ya benar di dalam diri kita, ini sering saya sampaikan di kelas ketika saya mengajar, untuk mendapatkan kedamaian anda tidak perlu lari ke tengah hutan, anda tidak perlu menyepi ke tengah lautan, keluar dari keramaian. Karena di zaman now itu hal yang tidak mungkin terjadi yang justru hanya akan menambah stress pikiran. Inilah awal penyakit penyakit kronis bersemayam di dalam tubuh kita.

Saya ibaratkan seorang stress itu seperti sebuah tandon, kalau tandon itu bocor, maka air akan cepat habis. Begitu juga dengan kehidupan kita, energi akan cepat surut. Anda akan cepat capek. Maka tugas kita adalah bagaimana menjaga agar air di tandon tidak cepat habis. Yang bisa kita lakukan adalah dengan " lakukan hal hal kecil yang kita cintai setiap hari, hidup kita sudah terlalu sempurna, jangan pernah memikirkan yang itu sebenarnya tidak perlu difikirkan. Nasihat penting untuk saya dan anda adalah "JANGAN SAMPAI FIKIRAN KITA OVERLOAD" memikirkan hal hal yang justru tidak membuat kita produktif.

Ketenangan saat ini mungkin barang yang langka, padahal dengan ketenangan akan melahirkan produktivitas, memunculkan banyak ide, menambah kreatifitas dan ia mampu menjadikan kita lebih objective dalam memutuskan. Namun selama ini apa yang terjadi ? kita stress dengan tekanan yang ada, mudah tersinggung dengan ucapan sesama, cepat marah dengan respon orang yang tidak sesuai dengan kita. Padahal dalam ilmu yang saya pelajari bahwa sumber utama stress itu ternyata adalah fikiran kita, maka yang ketika ada yang salah dengan kita, yang kita beresin pertama adalah PIKIRAN KITA. Karena sesungguhnya factor dari luar, pihak eksternal mereka sama sekali tidak bisa menjadi stressor bagi diri kita bila kita tak mengizinkannya.

Berarti orang yang dalam kedamaian itu orang yang tidak pernah stress dong ? bukan begitu, justru orang orang besar yang hidup dalam kedamaian ia bisa melewati stressor stressor dengan tindakan yang bermakna, kesuksesan bagi mereka adalah ketika stressor stressor yang mereka alami menjadikan mereka terus bertumbuh dan berkembang. Sekali lagi saya sampaikan bahwa kebahagiaan , ketenangan kedamaian itu butuh stressor, tanpa stressor justru membuat kita boring, datar, dan bisa jadi membosankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun