Mohon tunggu...
Yurniati Nasir
Yurniati Nasir Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I am just me, simple as that. \r\nhttp://yuninasir.blogspot.com (other page)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bersahabat Dengan Migren

13 November 2012   05:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:30 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pencetus migren adalah faktor faktor yang secara individual dapat mencetuskan terjadinya migren. Sayangnya hanya beberapa saja dari penderita migren yang dapat mengidentifikasi faktor pencetus terjadinya migren. Beberapa contoh faktor pencetus migren adalah, stress, gangguan tidur, puasa, hormonal, cahaya berkedip dan sangat terang, wangi wangian, merokok, alkohol, keju basi, cokelat, penyedap masakan, asam asaman, pemanis buatan, dan kafein.
Pada wanita, penurunan kadar hormon estrogen dalam darah saat menstruasi juga bisa sebagai faktor pencetus migren. Rentang waktu antara masuknya faktor pencetus sampai timbulnya gejala migren yaitu antara sejaman sampai dua harian.

Bagaimana mengobati migren?

Pengobatan migren dilakukan dengan dua cara yaitu tanpa obat dan dengan obat.

Pengobatan tanpa obat biasanya untuk meringankan gejala migren dan untuk pencegahan. Relaksasi dipercaya mampu mencegah timbulnya serangan migren bila dilakukan saat gejala pendahuluan. Jika memungkinkan, tidur merupakan obat yang paling mujarab.

Untuk mencegah timbulnya migren, pasien dapat dimotivasi untuk mengubah pola hidup yang selama ini dicurigai dapat mencetuskan timbulnya migren. Hal ini termasuk menghentikan kebiasaan merokok, menghindari makanan yang banyak mengandung tiramin seperti keju, hindari pula makanan yang mengandung nitrat tinggi seperti kacang kacangan.

Selain itu harus segera melakukan apa yang disebut pola hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi, minum yang cukup, tidur yang cukup, dan olah raga yang teratur.

Penderita migren yang ketika serangan terjadi tidak terlalu mempengaruhi aktifitasnya sehari hari cukup diberikan obat penghilang nyeri (analgetik) yang banyak dijual di warung. Walaupun demikian, penggunaan obat ini harus selalu memperhatikan aturan pakai yang tertera di bungkus obat tersebut guna mencegah hal hal yang tidak diingini.

Terdapat dua golongan obat analgetik yang umum digunakan yaitu Acetaminophen (Paracetamol) dan NSAID atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs. Obat NSAID dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu aspirin dan non-aspirin.

Yang termasuk ke dalam golongan NSAID non-aspirin antara lain ibuprofen dan naproxen. Beberapa jenis dari obat NSAID ini dapat diperoleh dengan menggunakan resep dokter. Selain untuk migren, obat NSAID juga digunakan untuk mengobati radang sendi, radang tendon dan lain lain.

Acetaminophen atau paracetamol bekerja di pusat nyeri otak untuk mengurangi rasa nyeri dan demam. Acetaminophen mempunyai efek samping yang sangat minim terutama pada lambung bila dibandingkan dengan obat NSAID.

Meskipun demikian, bila digunakan secara serampangan dan melebihi dosis yang dianjurkan, acetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati yang lumayan berat. Pada pasien yang suka minum alkohol, acetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati walau diberikan pada dosis yang rendah.

Obat NSAID mengurangi nyeri dengan cara mengobati reaksi inflamasi yang menyebabkan terjadinya nyeri. Obat ini disebut non steroid karena memang berbeda dari obat steroid walaupun sama sama mempunyai efek mencegah terjadinya reaksi inflamasi. Obat obat yang termasuk ke dalam golongan steroid (kortikosteroid) tidak dipergunakan karena mempunyai efek samping yang kurang bagus bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Efek samping ini tidak ditemukan pada obat NSAID.

Untuk mengobati sakit kepala, beberapa dokter menggunakan kombinasi antara aspirin, acetaminophen, dan kafein. Ketiga obat ini mempunyai efek sinergis untuk meringankan gejala sakit kepala.


dari: yuninasir.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun