Mohon tunggu...
yurnaldi panduko rajo
yurnaldi panduko rajo Mohon Tunggu... -

menulis telah mengantarkannya menjelajah dunia imajinasi, dunia maya, dunia kata-kata, dan dunia nyata --dari benua Asia, Eropa, Afrika, hingga Australia. bersama sastrawan Hamsad Rangkuti, mengikuti pertemuan penulis dunia di Inggris, 2004. telah menulis dan mengeditori sejumlah buku. juga telah memberikan pelatihan kepada ribuan calon wartawan, wartawan, sarjana, mahasiswa, siswa, pejabat humas/public relation.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Surga Kawasan Wisata Bahari Mandeh

26 Juli 2016   10:05 Diperbarui: 26 Juli 2016   10:23 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuma, di beberapa titik ditemukan terumbu karang yang rusak. Diduga, ada kapal yang turunkan sauh di kawasan terumbu karang. Menurut Mabruri Tanjung, nilai jual Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh utamanya terletak pada terumbu karang dan kekayaan bawah laut lainnya. “Saya kalau sudah menyelam, apalagi sembari berburu foto bawah laut, ada sensasi yang luar biasa, yang membuat kita betah berlama-lama menyelam,” papar Tanjung.

Tak jauh dari itu, kita kemudian bisa menikmati pesona Pulau Cubadak, yang merupakan kawasan wisata eksklusif di Mandeh. Selain masih perawan, pulau ini terlihat sangat menawan. Menurut cerita masyarakat sekitar pulau ini dahulu adalah bekas kawah dengan luas kurang lebih 40 km persegi. Di kawasan ini, para wisatawan dapat menikmati udara yang bersih, laut yang biru, angin pantai yang semilir, dan terdapat beberapa spot menyelam yang sangat sayang untuk dilewatkan. Tak heran kalau Pulau Cubadak merupakan salah satu surga bagi para penyelam.

Bagi yang ingin menginap di Pulau Cubadak, tersedia berbagai cottage yang dibangun dengan sentuhan tradisional dan natural. Harga sewanya mulai dari Rp1.900.000 per malam untuk wisatawan mancanegara dan Rp900.000 per malam untuk wisatawan nusantara.

Pesona Pulau Cubadak di Kawasan Mandeh. (Sumber foto:://www.klikhotel.com)

Kawasan wisata Mandeh, yang dijuluki sebagai Paradise of the south tak hanya sekadar menawarkan terumbu karang yang jauh lebih bagus dan beragam dari Bunaken, dengan ikan hias endemik yang tiada duanya di dunia, tetapi juga menyimpan harta karun berupa situs kapal tenggelam milik Belanda, MV Boelongan Nederland.

Dalam arsip Koninklijke Paketvaart Mij (KPM) dan arsip pemerintah Belanda di National Archive The Haque, disebutkan bahwa MV Boelongan Nederland yang dibuat tahun 1915 berdimensi 72,6 x 11,63 x 3,7 m, tonase 1053 gross ton dan dinakhodai oleh Kapten ML Baverling tersebut tenggelam karena dibom oleh pesawat tempur jepang pada serangan udara tahun 1942 di perairan Mandeh, Pesisir Selatan. Bangkai kapal secara keseluruhan masih relatif utuh dengan kerusakan di beberapa bagian dan sebagian badan kapal sudah terbenam dalam substrat lumpur dan berada di kedalaman 17-29 meter.

Bangkai kapal tenggelam terbuat dari Materi besi dan bagian-bagian kapalnya seperti lambung, lubang palka, jendela-jendela, haluan, dan buritan masih terlihat jelas dan mudah diidentifikasi. Paristiwa penting  terkait dengan tenggelamnya kapal MV BoelonganNederlandadalah tenggelamnya kapal KPM Van Imhoff, yang isinya sebagian besar adalah para tahanan Jerman yang termasuk Poros As. Pada tanggal 18 Januari 1942, Van Imhoff  akan berlayar ke India namun Belanda berniat untuk mengumpankan Van Imhoff kepada Jepang. Tanggal 19 Januari 1942, sesuai perkiraan Belanda, Van Imhoff dibombardir dari udara oleh Jepang tanpa mengetahui bahwa kapal tersebut sebenarnya berisi orang-orang Jerman yang merupakan sekutu bangsa Jepang sendiri.

Keesokan harinya, 20 Januari 1942,  menurut catatan sejarah, MV Boelongan Nederland mendekat ke arah puing Van Imhoff, namun mereka tidak menolong para korban Van Imhoff yang masih  hidup. Akibatnya, hampir semua orang Jerman meninggal. Jepang membayar perlakuan kapal MV Boelongan dengan mahal.

Bangkai kapal MV Boelongan Nederland yang tenggelam tahun 1942 di perairan Mandeh. (Repro foto: Yurnaldi)

MV Boelongan Nederland sudah ditetapkan sebagai Situs Budaya Bawah Air dan kawasan Konservasi Maritim. Situs kapal tenggelam di kedalaman 17-29 meter ini, tentu saja menjadi alternatif unggulan penyelaman situs kapal tenggelam di Indonesia, yang bisa menyaingi situs kapal tenggelam USAT Liberty Wreck di Tulamben, Bali.  

Mimpi-mimpi Mandeh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun