Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan ilmu, namun seringkali peserta didik kurang memiliki semangat untuk belajar ketika pembelajaran yang dilakukan tidak memenuhi kebutuhan belajarnya terlebih mata pelajaran matematika
Model Realistic Mathematic Education (RME) merupakan pendekatan inovatif dalam pendidikan matematika yang berfokus pada penerapan matematika dalam konteks nyata yang relevan dengan pengalaman sehari-hari peserta didik.
Hal ini juga sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur proses pembelajaran sebagai interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan potensinya masing-masing.
 Peserta didik di sekolah dasar seringkali menganggap pelajaran matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang menantang bagi banyak peserta didik, terutama dalam memahami konsep-konsep dasar seperti bilangan cacah. Pentingnya bagi seorang pendidik untuk mengeksplorasi metode pembelajaran yang tidak hanya efektif tetapi juga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Salah satu metode yang dapat dilakukan dalam memberikan stimulus untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah melalui metode pembelajaran yang relevan, karena pada hakikatnya pembelajaran yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan setiap peserta didik akan menumbuhkan motivasi belajar. Ketika peserta didik memiliki motivasi untuk belajar maka ia akan merasa senang mengikuti pembelajaran dan pelajaran yang diajarkan akan mudah diterima oleh peserta didik, serta suasana kelas pun akan nyaman, aktif, dan pastinya hasil belajar peserta didik pun akan meningkat.
Hal ini tentunya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya penerapan metode atau pendekatan pembelajaran kurang relevan dengan mata pelajaran. Jika hal ini dibiarkan maka akan berdampak pada kurangnya motivasi belajar peserta didik dan hasil belajarnya pun akan kurang maksimal.
Menurut Hazami dalam Daton dkk (2019) langkah-langkah RME sebagai berikut:
Memahami masalah kontekstual yaitu guru memberikan masalah serta menjelaskan soal kontekstual dan siswa diminta untuk memahami masalah tersebut.
Menyelesaikan masalah kontekstual yaitu siswa secara individu menyelesaikan masalah kontekstual tersebut dengan pengetahuan sendiri.
Membandingkan dan mendiskusikan jawaban yaitu siswa diminta untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban mereka ke dalam kelompok kecil, hasil dari diskusi dibandingkan pada diskusi kelas yang dipimpin oleh guru.
Menarik kesimpulan yaitu guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan tentang konsep, definisi, teorema, prosedur matematika yang terkait dengan masalah kontekstual yang diselesaikan.
Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi, akan selalu berusaha untuk lebih baik dan ingin selalu dipandang sebagai siswa yang berhasil dalam lingkungannya. Sedangkan siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar akan tidak menunjukkan kesungguhan dalam belajar, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan. Makin tinggi motivasi belajar peserta didik semakin tinggi pula hasil belajar yang diperolehnya, dan begitu pula sebaliknya.
Hasil dari evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Realistic Mathematic education (RME) dengan pendekatan Social Emotional Learning (SEL) mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dimana kebutuhan belajar peserta didik terpenuhi, soal bervariatif yang menantang, kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan, pendekatan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Dengan demikian, peserta didik berpartisipasi aktif, karena kebutuhan belajar terpenuhi dan dapat meningkatkan kemampuan atau potensi yang ada dalam diri peserta didik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI