Gemetar penuh nafsu
Tak jera aku merayu padu
Pedih oh perih kutahan rindu
Meski hati ini kaku dan lidah kelu
Penuh muslihat dan tipu
Dia menyobek norma dan punahlah asa
Pernah aku menyangka, hidup bagai sahaja
Nyatanya gersang, penuh prahara
Hai tuan, jadi kemanakah kan ku buang?
Tetesan resah dan gelisah, tumpahan angan yang berontak
Basah, resah
Otak ini sudah lelah, mengawang tanpa arah
Jika kubunuh apakah musnah?
Mengelabui pikir yang sebenarnya mengikat jiwa
Dalam bentangan kenikmatan yang menjerat waktu
Hingga tiba masa, mungkinkah surut dan tenggelam
Benar, padamu hati
sang penipu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI