Mohon tunggu...
Yurisqi Mukdisari
Yurisqi Mukdisari Mohon Tunggu... Lainnya - INFJ-T

Branding myself has become what you think right now, but my writing never lies.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Penipu

23 Januari 2025   21:41 Diperbarui: 23 Januari 2025   21:41 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemetar penuh nafsu

Tak jera aku merayu padu

Pedih oh perih kutahan rindu

Meski hati ini kaku dan lidah kelu

Penuh muslihat dan tipu

Dia menyobek norma dan punahlah asa

Pernah aku menyangka, hidup bagai sahaja

Nyatanya gersang, penuh prahara

Hai tuan, jadi kemanakah kan ku buang?

Tetesan resah dan gelisah, tumpahan angan yang berontak

Basah, resah

Otak ini sudah lelah, mengawang tanpa arah

Jika kubunuh apakah musnah?

Mengelabui pikir yang sebenarnya mengikat jiwa

Dalam bentangan kenikmatan yang menjerat waktu

Hingga tiba masa, mungkinkah surut dan tenggelam

Benar, padamu hati

sang penipu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun