Mohon tunggu...
Yurisqi Mukdisari
Yurisqi Mukdisari Mohon Tunggu... Ilmuwan - ENFJ-T

Branding myself become what you think right now, but writting never lies.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Moja

10 September 2020   16:43 Diperbarui: 10 September 2020   16:42 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini sudah berbulan-bulan lamanya aku tidak juga menemui terang

Pada malam-malam sunyi aku terus mendengarkan celoteh Ego yang terus membuatku jauh dan jauh

Tak ingat aku menemui siang, atau memang kini semua hanya tentang rembulan

Namun rembulanku tertutup awan, diantara kabut dan bilasan hujan

Kadang aku berpikir tentang tetesan kesejukan

yang mungkin mengalir jika aku turuti Ego

Aku tak bisa bedakan mu lagi 

Kau bersembunyi menjadi waham-waham yang terus kuturuti

Yah aku menurutimu ketika kau buat aku bersinar, menancapkan tombak kekuasaan atas diriku

Kemudian kau membuatku terus bergeliat dalam waktu-waktu yang tak kuingat siapa sebenarnya Aku

Ketika akhinya aku memutuskan menerimamu dalam bagian diriku

membagi aku menjadi milik kita

kamu meninggalkanku

bersembunyi dalam bisikan hati yang tak pernah aku dengar lagi

Hidupku menjadi runtuh

Peluh dan sakit yang terus kau basuh dalam jiwaku

Aku mencari siangku, mencari matahariku

Kini yang kurasakan hanya panas dan kelam

Aku tak akan menulis jurnal-jurnal lagi

Apa yang bisa aku ceritakan tanpamu

Siapa yang akan menariku dalam lubang ketakutan

Menopengiku dalam senyum kebahagiaan

Menarik kakiku melangkah ada didepan?

Aku tak ingin bercerita tentang waktu-waktu aku menunggumu

tentang keinginanku menggores luka

tentang air mata yang tak juga mengalir

Aku membayangkan kita melawan Dunia

Tapi kini aku sadar

Kita beda dunia

Mungkinkah kau kembali padaku

Membagi jiwa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun