Mohon tunggu...
Yurisqi Mukdisari
Yurisqi Mukdisari Mohon Tunggu... Ilmuwan - ENFJ-T

Branding myself become what you think right now, but writting never lies.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rembulan Semalam

13 Juni 2020   19:14 Diperbarui: 13 Juni 2020   19:18 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melanjutkan apa yang surut

Namun bisikan terlanjur datang

Kelam tak berbintang

Tak sama seperi kemarin malam

Kali ini kutengok pada bulan

Menyendiri tak terang

Dihinggapi langit malam

Masihkah oh kau rembulan?

Takdir telah datang

Kemana api tak bertandang

Kau cari serpihan ketakutan

Yang kumiliki hanya kepercayaan

Mungkinkah aku pulang

Tak ada jawaban terang

Seperti kehadiran yang tajam

Kumiliki kau sayang

Resah dalam ketakutan

Kusanjung dalam sayang

Membisik perjuangan

Tak tentu, tak datang

Mungkinkah akan Kembali?

Rembulan esok malam

Hingga dunia terhenti

Kelam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun