Mohon tunggu...
Yurike Suci Agustin
Yurike Suci Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengupas Pokok-pokok Pemikiran Marx Weber dan Herbert Lionel Aldolphus Hart (H.L.A. Hart)

27 Oktober 2024   20:35 Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:26 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Max Weber

Dalam jurnal Rizal D.A & Bahri M.S. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pandangan Max Weber. Mawa'izh: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan. (2022). Vol. 13, no. 2.

Sosiolog yang bernama lengkap Maxillian Weber merupkan salah satu tokoh penting dalam perkembangan sosiologi klasik. Weber lahir di Efrut Jerman pada 21 April 1864 dari keluarga kelas menengah, dan meninggal di Munchen, Jerman tahun 1920.

Pokok pemikiran Max Weber 

Weber juga membagi tindakan sosial kedalam empat klaster sesuai dengan  motif dan pelaku yaitu: tindakan tradisional, tindakan afektif, rasionalitas instrumental, dan rasionalitas nilai.

1. Tindakan tradisional (orintasinya pada kebiasaan) mengacu pada kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun dari nenek moyang.

2. Tindakan afektif (tindakan yang dipengaruhi emosi) yang ditentukan oleh kondisi dan emosi dari aktor.

3. Rasionalitas instrumental (orientasi tujuan) lebih kepada tujuan dan pencapaian yang diusahakan oleh aktor secara rasional.

4. Rasionalitas nilai (orientasi nilai) dekat dengan mengandalkan dan mempertimbangkan semua perilaku dana tindakan yang basisnya nilai, baik yang akan dicapai ataupun kemungkinan-kemungkinan.

Relevansi Pemikiran Max Weber di masa sekarang 

Marx Weber menekankan pentingnya rasionalitas dan legitimasi dalam hukum, yang mengingatkan kita untuk mempertimbangkan konteks sosial saat menerapkan hukum di era globalisasi. Dan juga mengkritik kapitalisme sebagai sistem yang mengeksploitasi kelas pekerja, relevan dalam diskusi tentang ketidakadilan sosial saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun