Keenam, berjualan di marketplace. Membuka toko di marketplace akan memperluas promosi dan proses distribusi kita. Â Marketplace akan memudahkan pembaca untuk menemukan judul buku kita.
Ketujuh, memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan buku. Kita dapat memanfaatkan jumlah followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Tidak lupa, rutin membuat status terkait tema buku yang kita tulis untuk memberi pemahaman kepada para pembaca tentang buku yang kita tulis. Perbanyak sharing dengan diselingi selling dengan tujuan mulia yaitu membagikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa memperoleh manfaat dengan menjadi followers kita. Dengan membagikan pengetahuan apapun yang sesuai dengan kebutuhan mereka, hubungan kita dengan pembaca akan semakin erat sehingga dapat memengaruhi pikiran mereka dalam membeli buku.
 Pak Akbar menutup pemaparannya dengan sebuah pesan bahwa seorang penulis perlu memiliki beragam keterampilan. Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar dapat menjadi daya tarik saat kita terlibat dalam acara di media sosial dan YouTube, menjadi menarik bagi para pendengar. Kedua, kemampuan copywriting (membuat kalimat menarik untuk promosi dan penjualan). Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi, seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu, maka jika kita dapat memanfaatkan teknologi ini dengan baik, maka hidup akan terasa lebih mudah.
Menurut saya, topik pelatihan kali ini sangat menarik dan bermanfaat. Kemampuan mempromosikan buku perlu dimiliki oleh seorang penulis. Semoga melalui poin-poin penting yang dijabarkan pada sesi pelatihan ini, setiap karya penulis dapat lebih dihargai di masa mendatang. Salam Literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H