kompasiana.com - Pada hari Rabu, 8 Maret 2023 KBMN mengadakan pelatihan virtual via whatsaap group dengan tema "Menjadi Penulis Buku Mayor" . Pembekalan virtual ini berlangsung via whatsaap group pada pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00 bersama seorang moderator handal bernama Raliyanti dan narasumber hebat yang bernama Joko Irawan Mumpuni.
Pak Joko demikian beliau dipanggil, adalah Direktur Penerbitan Andi Yogyakarta. Beliau juga tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BSNP, dan Asesor BNSP. Beliau membuka pemaparan malam itu dengan impian banyak penulis untuk dapat menerbitkan bukunya di penerbit mayor. Penerbit adalah  Industri kreatif yang di dalamnya terdapat kolabarasi di antara insan-insan kreatif, seperti : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis.
Pak Joko melanjutkan pemaparannya tentang jenis-jenis buku di dunia yakni buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak. Saat ini, Indonesia mengalami darurat literasi di mana rendahnya tingkat literasi bangsa ini dibanding negara lain sekawasan.
Lebih lanjut, Pak Joko menguraikan tentang cara menentukan tema-tema yang sedang populer untuk diangkat sebagai ide dalam naskah sebuah buku. Caranya adalah dengan menggunakan fitur google trend secara berkala. Pada era AI (Artificial Intelligence) ini, salah satu fitur yang cukup trend adalah Chat GPT yang memudahkan penggunanya dalam memperoleh beragam informasi. Selain tema, tolak ukur penilaian sebuah naskah dapat diterbitkan adalah dengan melihat reputasi penulisnya yang dinilai menggunakan data yang terdeteksi dari google scholer atau google Cendekia.
Selanjutnya, cara mengelola sumber referensi agar aman dan bebas dari plagiat. Umumnya, tidak ada satu pun buku ilmiah yang ditulis tanpa referensi sumber lain. Jadi buku yang kontennya mensitasi dari buku lain itu sah dan tidak ada pengaruhnya diterima atau tidak. Kecuali buku itu hasil plagiasi dari sumber lain, pasti  naskah akan dikembalikan oleh penerbit.
Sebagai penutup, Pak Joko memberikan sedikit pesan kepada para penulis pemula bahwa menulis itu tidak perlu persiapan dan tidak memiliki syarat-syarat khusus. Walau salah sekali pun, segalanya masih bisa dikoreksi. Jadi tidak ada salahnya untuk tetap menulis dan menulis.
 Menurut saya, topik pelatihan kali ini sangat menarik dan membuka pemahaman para penulis pemula yang memiliki mimpi untuk berkarya bersama penerbit mayor. Semoga setelah memperoleh pemahaman tentang pelatihan ini, kita dapat menghasilkan tulisan-tulisan berkualitas  yang berjodoh dengan komunitas pembacanya. Salam Literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H