Mohon tunggu...
Dea Yurida
Dea Yurida Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat hidup

Kulineran, vacation, jalan2, seni, puisi, nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selingkuhmu itu

2 Juli 2024   23:13 Diperbarui: 2 Juli 2024   23:20 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbiar dan sendirian
Baju basah kehujanan
Menggigil ku kedinginan
Bersimpuh di ujung jalan

Lewati masa kedewasaan
Penuh debat dan kecemburuan
Selaksa marah perselingkuhan
Lalui hari penuh godaan

Remuk redam penuh ratapan
Hancur hati tak terkatakan
Sumpah janji hanya bualan
Pedih hati tak berkesudahan

Tak kan dapat lihat keindahan
Tak kan rasa kebahagiaan
Yang tinggal hanyalah kesedihan
Bercampur marah dan kebencian

Sanggupkah diri untuk hentikan
Sakit yang dari kasih pujaan
Bukan sesali kan perjumpaan
Namun tangisi kan perpisahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun