Mohon tunggu...
Yuri Alfrin Aladdin
Yuri Alfrin Aladdin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan mantan jurnalis

Dosen pada sebuah perguruan tinggi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Analisis Identifikasi Kelemahan Mahasiswa Berbahasa Jurnalistik

15 Juli 2020   00:19 Diperbarui: 15 Juli 2020   00:39 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Hasil  survei kecil-kecilan yang saya lakukan terhadap 40 mahasiswa tersebut  menunjukkan terdapat empat kesalahan tertinggi yakni :1.Kalimat yang menggunakan bahasa/kata tutur (15%), 2.Penggunaan kata/istilah asing (10%), 3.Kesalahan gramatikal (10%), 4.Tidak menguatamakan kalimat aktif (10%).

Contoh kesalahan menggunakan bahasa tutur : "Dia nggak tahu kalau dia bakalan jadi seorang pegiat di masa depan." Kata "nggak" dan "bakalan": adalah gaya bahasa tutur, bukan gaya bahasa tertulis.

Contoh kesalahan  penggunaan istilah asing : "Dia adalah seorang 'survivor' kekerasan seksual. Kata 'survivor' sudah ada serapannya dalam bahasa Indonesia , yakni penyintas.

Contoh kesalahan gramatikal yang ditemui, seperti kalimat : "Dengan piawai dan berwibawa  ketika dia berbicara dan memberikan penjelasan tentang isu itu". Kalimat tersebut menggantung.

Contoh kesalahan tiudak menggunakan kalimat aktif : "...Para korban KDRT banyak dibantu oleh para penyintas". Kalimat tersebut merupakan kalimat pasif.

Ada beberapa saran untuk memperbaiki kemampuan mahasiswa dalam berbahasa jurnalistik, yakni pada bidang penjurusan ilmu komunikasi sebaiknya memiliki mata kuliah khusus, yakni mata kuliah bahasa jurnalistik, karena tidak semua jurusan ilmu komunikasi di perguruan tinggi memiliki mata kuliah ini.

Selain itu, sebaiknya pada mata kuliah bahasa jurnalistik ini lebih ditekankan pada empat elemen penting yang kurang  dikuasai mahasiswa yakni 1.Kalimat yang menggunakan bahasa/kata tutur, 2.Penggunaan kata/istilah asing, 3.Kesalahan gramatikal, 4.Tidak mengutamakan kalimat aktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun