Mohon tunggu...
Yuria Busra
Yuria Busra Mohon Tunggu... Konsultan - Solusi Teknologi Kreatif

Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Psikologi Rutinitas Sehari-hari untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan

7 Juni 2024   17:42 Diperbarui: 7 Juni 2024   17:50 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Rutinitas - Dokpri/AI

Rutinitas sehari-hari memainkan peran penting dalam membentuk kesejahteraan mental dan emosional kita. Ketika kita memiliki rutinitas yang terstruktur, otak kita merasa lebih aman dan teratur, sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan. Rutinitas membantu kita mengelola waktu dengan lebih baik, meningkatkan produktivitas, dan memberikan perasaan pencapaian. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang bagaimana kebiasaan harian mempengaruhi pikiran dan kesejahteraan kita, serta memberikan contoh kasus nyata untuk memperjelas pemahaman.

Pentingnya Rutinitas dalam Kehidupan Sehari-hari

Rutinitas sehari-hari memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan mental. Ketika kita memiliki rutinitas yang terstruktur, otak kita merasa lebih aman dan teratur, sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan. Rutinitas membantu kita mengelola waktu dengan lebih baik, meningkatkan produktivitas, dan memberikan perasaan pencapaian.

Contoh kasus: Sarah adalah seorang pekerja kantoran yang merasa cemas dan tidak teratur setiap harinya. Setelah membaca buku Wiest, dia memutuskan untuk mengatur rutinitas pagi yang meliputi bangun pada waktu yang sama setiap hari, berolahraga ringan, dan meditasi selama 10 menit. Dalam beberapa minggu, Sarah merasakan perubahan signifikan dalam tingkat kecemasannya dan merasa lebih terfokus serta produktif sepanjang hari.

Membentuk Kebiasaan Positif

Wiest menyoroti bahwa kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari dapat berdampak besar dalam jangka panjang. Misalnya, bangun pagi, berolahraga, atau meditasi setiap hari bisa membawa perubahan positif yang signifikan dalam hidup kita. Kebiasaan positif ini membantu meningkatkan fokus, kebahagiaan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Contoh kasus: John adalah seorang mahasiswa yang sering merasa stres dan kewalahan dengan tugas-tugasnya. Setelah mengadopsi kebiasaan positif seperti membaca selama 20 menit setiap pagi dan berjalan-jalan di taman setiap sore, John merasa lebih tenang dan mampu mengatur waktu belajarnya dengan lebih baik. Kebiasaan baru ini tidak hanya mengurangi stres, tetapi juga meningkatkan hasil akademisnya.

Menghadapi Kebiasaan Negatif

Sebaliknya, kebiasaan negatif seperti menunda-nunda atau terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dapat mengganggu keseimbangan mental kita. Wiest menyarankan agar kita menyadari kebiasaan-kebiasaan negatif ini dan berusaha menggantinya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Misalnya, menggantikan waktu yang biasanya digunakan untuk scrolling media sosial dengan membaca buku atau berjalan-jalan di luar.

Contoh kasus: Lisa sering merasa kurang produktif karena terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial. Setelah membaca esai Wiest, dia memutuskan untuk mengurangi waktu penggunaan media sosialnya dan menggantinya dengan kegiatan produktif seperti mengikuti kursus online dan menulis jurnal. Perubahan ini membantu Lisa merasa lebih produktif dan puas dengan pencapaiannya setiap hari.

Pentingnya Kesadaran Diri

Salah satu poin penting dalam buku ini adalah pentingnya kesadaran diri. Dengan memahami dan menyadari kebiasaan-kebiasaan kita, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengubah yang negatif menjadi positif. Kesadaran diri memungkinkan kita untuk lebih mengontrol hidup kita dan membuat keputusan yang lebih baik.

Contoh kasus: Michael sering merasa terjebak dalam kebiasaan yang tidak produktif, seperti menonton TV hingga larut malam. Setelah membaca tentang pentingnya kesadaran diri, Michael mulai menganalisis kebiasaan sehari-harinya dan menyadari bahwa kebiasaannya ini membuatnya kurang tidur dan tidak produktif keesokan harinya. Dia memutuskan untuk mengatur waktu tidur yang lebih teratur dan mengganti menonton TV dengan membaca buku sebelum tidur. Langkah ini membuat Michael merasa lebih segar dan produktif di siang hari.

Mengembangkan Mindset Positif

Rutinitas sehari-hari juga mempengaruhi pola pikir kita. Dengan menciptakan rutinitas yang positif dan produktif, kita dapat mengembangkan pola pikir yang lebih positif dan optimis. Wiest menekankan bahwa pikiran kita sangat dipengaruhi oleh tindakan kita sehari-hari, sehingga penting untuk memilih kebiasaan yang mendukung kesejahteraan mental kita.

Contoh kasus: Emma sering merasa pesimis dan kurang termotivasi. Setelah membaca buku Wiest, dia memutuskan untuk mempraktikkan rutinitas yang positif seperti menulis tiga hal yang disyukuri setiap malam dan menetapkan tujuan harian yang realistis. Dengan melakukannya secara konsisten, Emma mulai merasakan perubahan dalam pola pikirnya, menjadi lebih optimis dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuannya.

Dengan memahami dan menerapkan konsep-konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencapai keseimbangan mental yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun