Mohon tunggu...
Yupiter Sulifan
Yupiter Sulifan Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik di sekolah lanjutan atas negeri di Sidoarjo

Seorang pendidik yang minat di dunia pendidikan, fotografi, lingkungan, kesehatan, sejarah, agrobis

Selanjutnya

Tutup

Trip

Rihlah Diawal Dzulhijjah (4) : Makam Maulana Ishaq, Religi dan Eksotisme Pantai

16 Juni 2024   20:36 Diperbarui: 16 Juni 2024   20:42 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al Abror, masjid peninggalan Maulana Ishaq yang sudah direnov beberapa kali

Masjid merupakan tempat yang memiliki banyak fungsi. Masjid digunakan sebagai tempat untuk kegiatan salat berjamaah, belajar mengaji, untuk acara-acara keagamaan, dan bahkan untuk tempat tidur. Dalam hal ini masjid memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam terutama dalam bidang pendidikan.

Sebab, masjid pada saat itu juga digunakan sebagai pondok pesantren bagi para murid-muridnya atau para pengikutnya.

Untuk bidang pendidikan, Syekh Maulana Ishaq berpusat di masjid tersebut, dan dalam pengajarannya Syekh Maulana Ishaq mengajarkan tentang, Ilmu syariat agama Islam, tentang iman dan taqwa, tentang kehidupan sosial masyarakat dan ilmu tasawuf.

Masjid seperti ini menjadi tempat yang penting dan signifikan dalam komunitas muslim, sebagai tempat pembelajaran agama Islam dari guru ke murid. Keberadaan masjid yang digunakan sebagai pondok pesantren ini merupakan lanjutan dari sistem pembelajaran pada masa Hindu-Budha yang disebut dengan mandala.

Di samping mendirikan masjid sebagai sarana pendidikan, Syekh Maulana Ishaq juga membangun Bayang Gambang. Bayang Gambang merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk bermusyawarah untuk membahas strategi sekaligus tempat pengajaran ilmu agama untuk para pengikutnya.

Revitalisasi kawasan tersebut telah beberapa kali dilakukan. Lorong peziarah menuju makam, misalnya, dibuat layaknya bangunan Jawa masa silam. Begitu juga bagian gapura yang menghadap laut.
Jejak Syaikh Maulana Ishaq di Kemantren sangat kuat. Selain makam dan masjid yang berada di sisi timurnya, sumur yang dipercaya dibuat oleh Syaikh Maulana Ishaq juga masih mengalir. Lokasinya persis di bawah masjid. Sumur ini airnya tawar. Padahal, dulu lokasinya dikelilingi laut.
Sumarji bercerita, masjid yang bernama Al Abror memang sudah direnovasi. Tapi, bangunan intinya yang berupa kayu jati yang merupakan legasi Syaikh Maulana Ishaq masih utuh.

Tiang atau saka guru masjid, dipercaya masih asli
Tiang atau saka guru masjid, dipercaya masih asli
Masjid tersebut dijuluki sebagai Masjid Tiban. Hal itu tidak terlepas dari cerita dari mulut ke mulut yang menyebut bangunan itu tiba-tiba muncul di pagi hari. Di Kemantren ada sembilan sumur, semuanya buatan wali.Kawasan makam Syaikh Maulana Ishaq tak hanya menyajikan pemandangan eksotis di sore hari. Tapi juga memberikan kenyamanan bagi peziarah.
Di antaranya, parkirnya luas dan fasilitas seperti toilet gratis. Ini yang berbeda dengan lokasi lainnya, pengelolaan kawasan makam Syaikh Maulana Ishaq ditangani Makbaro Maulana Ishaq, sedangkan parkirnya dikelola Bumdes.

Ada gazebo-gazebo yang bersih, sangat sesuai untuk peziarah yang istirahat. Tak jauh darinya ada banyak tempat cuci tangan beserta sabun pembersihnya dengan air yang mengalir segar. Peziarah juga akan dimanjakan dengan puluhan pohon sawo kecik yang selalu rajin berbuah.

Menara masjid yang sedang dalam taraf penyelesaian
Menara masjid yang sedang dalam taraf penyelesaian

Bila ingin membawa oleh-oleh, ada sentra UMKM yang menyediakan aneka ikan panggang dengan harga yang relatif murah. Es kelapa muda/degan juga tersedia banyak jumlahnya. Tempat-tempat foto juga tersedia di tepi pantai tak jauh dari area makam. Pantai yang eksotik baik pemandangan ataupun penyertanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun