Bagian utama makam memiliki pintu yang tidak terlalu besar agar peziarah yang masuk membungkukkan badan sebagai bentuk penghormatan. Tak hanya arsitekturnya yang unik, kompleks kompleks makam Sunan Giri juga memiliki mitos yang melekat kuat. Terdapat sebuah pohon mengkudu yang tumbuh subur dan begitu legendaris.
Konon, buah mengkudu tersebut sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit sehingga banyak peziarah yang memakannya. Selain itu, ada pula peziarah yang berharap segera mendapatkan keturunan setelah memakan buah mengkudu ini. Meski demikian, mitos ini sebaiknya diyakini berdasarkan kekuasaan dan kehendak Tuhan.
Masih berada di kompleks makam juga terdapat bangunan museum yang sering digunakan sebagai tujuan wisata edukasi. Hampir semua isi museum tersebut merupakan peninggalan Sunan Giri dalam menyebarkan agama Islam. Mulai dari Sorban Sunan Giri, Keris Kalam Munyeng, Naskah Khutbah, Al-Qur'an tulisan tangan, hingga alat musik rebana.
Bergeser sedikit dengan jarak sekitar 200 meter dari kompleks makam, Anda bisa menemukan Situs Giri Kedaton. Situs peninggalan budaya sekaligus religi ini berada di ketinggian 77 m dpl sehingga hawanya sangat sejuk. Lokasi dibangunnya Giri Kedaton ini merupakan keputusan Syekh Maulana Ishaq, ayah dari Sunan Giri.
Arsitektur unik dari bangunan ini masih terjaga dan bisa dilihat hingga kini. Terdapat lima undakan yang mengelilingi bangunan utama. Di dalamnya Anda bisa menemukan makam Raden Supeno, yakni anak dari Sunan Giri. Selain itu, ada pula makam Empu Supo yang merupakan empu keris untuk Sunan Giri.
Sebagai tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa, terutama Jawa Timur membuat masyarakat yang beragama Islam datang untuk berziarah. Kompleks makam selalu dipenuhi peziarah hampir setiap hari sepanjang tahun. Namun, akan lebih ramai lagi pada saat tradisi malam Selawe yang biasanya diselenggarakan pada malam ke-25 Ramadhan.
Ada makanan khas di Giri ini, kupat ketheg namanya. Kuliner ini hanya bisa didapat di sekitar lokasi Wisata Religi Sunan Giri yang berada di desa Giri. Kerap disebut sebagai kuliner peninggalan Sunan Giri, kupat ketheg juga menjadi sajian khas dalam tradisi malam selawe dan juga ketika lebaran.
Kupat ketheg adalah sajian kudapan berupa ketupat dari beras ketan yang dimasak dengan direndam dengan menggunakan air ketheg. Air ketheg atau yang biasa disebut warga setempat dengan air lanthung adalah air endapan minyak mentah yang keluar dari sumur minyak tua yang didapat di bukit di desa Giri.
Air yang berwarna kehijau-hijauan ini menjadi bahan utama karena mampu memberikan rasa gurih dan asin yang khas. Selain itu, air ketheg membuat kupat ketheg memiliki warna kuning keemasan dan mengkilat. Air ketheg juga membuat kudapan ini mampu bertahan hingga lebih dari 15 hari meski tanpa pengawet kimiawi.
Bagi Anda yang akan berziarah ke makam Sunan Giri, jangan lupa menyiapkan uang receh dalam jumlah lumayan banyak. Mengapa? Deretan pengemis sudah menanti amal jariyah Anda di sepanjang tangga menuju makam Sunan Giri.