Mohon tunggu...
Yupiter Sulifan
Yupiter Sulifan Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik di sekolah lanjutan atas negeri di Sidoarjo

Seorang pendidik yang minat di dunia pendidikan, fotografi, lingkungan, kesehatan, sejarah, agrobis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelatihan Penyusunan Instrumen Adiksi Game pada Siswa SMP untuk Guru BK di Sidoarjo

16 Agustus 2022   08:28 Diperbarui: 16 Agustus 2022   08:31 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembina, pengurus MGBK SMP dan narasumber sesaat sebelum acara pembukaan kegiatan pelatihan. (dokumentasi panitia)

Kecanduan game khususnya dikalangan remaja tingkat SMP sudah bisa dikatakan dalam tingkat memprihatinkan. "Ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru BK SMP untuk bisa memberikan layanan konseling kepada siswanya," ujar Pembina MGBK SMP di Sidoarjo

Dra. Neny Arifah, M.Pd dalam kegiatan Pelatihan Penyusunan Instrumen Adiksi Game pada Siswa Sekolah Menengah Pertama bertempat di ruang pertemuan SMPN 2 Sidoarjo, 10 Agustus 2022.

Kegiatan yang dibuka oleh kepala bidang PTK Dinas Pendidikan kabupaten Sidoarjo, Slamet Riyadi, S.St., ini dihadiri 70 guru BK SMP negeri dan swasta di kabupaten Sidoarjo. "Kegiatan pengembangan diri guru BK SMP ini sebagai bentuk kerjasama jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Surabaya dengan MGBK SMP Negeri dan Swasta di Sidoarjo," kata Ketua MGBK SMP Negeri dan Swasta, Yuniar Poerbandini, M.Pd. sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat jurusan bimbingan dan konseling Unesa.

Salah seorang narasumber sedang memaparkan materinya.  (dokumentasi panitia)
Salah seorang narasumber sedang memaparkan materinya.  (dokumentasi panitia)

Pemateri dalam kegiatan ini Ari Khusumadewi, S.Pd, M.Pd., Dr. Retno Trihariastuti, M.Pd, Kons., dan Dr. Hadi Warsito W, M.Si, Kons.

Dalam paparannya, Ari Khusumadewi menjelaskan adiksi adalah perilaku yang tidak sehat yang sulit untuk dihentikan atau diakhiri oleh individu yang bersangkutanyang akan menimbulkan dampak negatif bagi individu itu sendiri maupun orang lain. Jadi, adiksi merupakan suatu ketergantungan terhadap sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang dan sangat sulit untuk dihentikan yang akan menimbulkan dampak negatif.

"Adiksi dalam konteks klinis adalah perilaku berlebihan. Sedangkan game online merupakan permainan yang dapat diakses oleh banyak pemain, dimana mesin-mesin yang digunakan pemain dihubungkan oleh jaringan internet," ujar Ari Khusumadewi.

Bermain game online memberikan rasa penasaran dan kepuasan psikologis sehingga membuat pemain semakin tertarik dalam memainkannya. Kecanduan game online dikenal dengan istilah Game Addiction. Artinya seorang pemain secara berlebihan seakan-akan tidak ada hal yang ingin dikerjakan selain bermain game dan seolah-olah game ini adalah hidupnya, serta memiliki pengaruh negatif bagi pemainnya.

Peserta pelatihan dengan mendengarkan paparan narasumber. (dokumentasi panitia)
Peserta pelatihan dengan mendengarkan paparan narasumber. (dokumentasi panitia)

Menurut Dr. Retno Trihariastuti, M.Pd, Kons., kecanduan game online memiliki aspek-aspek berikut ini :

Saliance, apabila bermain game menjadi aktivitas yang sangat penting dalam hidup seseorang dan mendominasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya.

Tolerance, saat dimana seseorang mulai bermain lebih sering, sehingga meningkatnya waktu yang dibutuhkan untuk bermain.

Mood modification, hal ini mengacu pada pengalaman subjektif melalui bermain game, mereka mengalami perasaan yang menggairahkan atau merasakan ketenangan.

Withdrawal, adalah perasaan tidak nyaman atau efek fisik yang timbul ketika kegiatan bermain game dikurangi atau dihentikan, misalnya tremor, murung, mudah marah.

Relapse, adalah kecenderungan untuk melakukan kegiatan bermain game secara berulang, kembali ke pola awal (kambuh) atau bahkan lebih buruk.

Conflict, mengacu kepada konflik antara pemain game dan orang-orang disekitar mereka (konflik interpersonal), konflik dengan kegiatan lain (pekerjaan, sekolah, kehidupan sosial, hobi dan minat) atau dari dalam individu itu sendiri yang khawatir karena terlalu banyak menghabiskan waktu bermain game (konflik intrapsikis).

Problem, mengarah pada masalah yang diakibatkan oleh penggunaan game yang berlebih. Masalah bisa timbul terhadap individu itu sendiri seperti konflik intrapsikis dan perasaan subjektif kehilangan control.

Masih menurut Retno Trihariastuti, kalau dilihat dari jenis-jenis game online bisa dikategorikan sebagai berikut :

First-Person Shooter Games (FPS), Permainan ini mengambil pandangan orang pertama sehingga seolah-olah pemain berada dalam permainan tersebut dalam sudut pandang tokoh karakter yang dimainkan, di mana setiap tokoh memiliki kemampuan yang berbeda dalam tingkat akurasi, refleks, dan lainnya. Permainan ini dapat melibatkan banyak orang dan biasanya permainan ini mengambil setting peperangan dengan senjata-senjata militer. Contoh permainan jenis ini antara lain Counter Strike, Call of Duty, Point Blank, Quake, Blood, Golden Eye 007, Unreal Tournament dan System Shock.

Real-time Strategy Game, Permainan ini memiliki ciri khas dimana pemain harus mengelola suatu dunia maya dan mengatur strategi dalam waktu apapun. Dalam RTS, tema permainan bisa berupa sejarah (misalnya seri Age of Empires), fantasi (misalnya Warcraft), dan fiksi ilmiah (misalnya Star Wars).

Permainan jenis ini bertujuan untuk memberi pengalaman melalui simulasi. Ada beberapa jenis permainan simulasi, di antaranya life-simulation games, construction and management simulation games, dan vehicle simulation. Pada life-simulation games, pemain bertanggung jawab atas sebuah tokoh atau karakter dan memenuhi kebutuhan tokoh selayaknya kehidupan nyata, namun dalam ranah virtual.

Dr. Hadi Warsito W, M.Si, Kons., menerangkan tentang Real-time Strategy Game yang ada di game online.

"Massively Multiplayer Online Role-playing Games (MMORPG). Jenis permainan dimana  pemain bermain dalam dunia yang skalanya besar (>100 pemain), di mana setiap pemain dapat berinteraksi langsung seperti halnya dunia nyata. Contoh dari genre permainan ini adalah World Of Warcraft, The Lord Of Rings Online, Shadow Of Angmar, Final Fantasy, Ragnarok, dan DOTTA," urai Hadi Warsito.

Masih lanjut Hadi Warsito, Cross-platform Online Play jenis permainan yang dapat dimainkan secara online dengan perangkat (hardware) yang berbeda. Saat ini mesin permainan konsol (console games) mulai berkembang menjadi seperti komputer yang dilengkapi dengan jaringan sumber terbuka (open source networks), seperti Dreamcast, PlayStation 2, dan Xbox yang memiliki fungsi online.

"Massively Multiplayer Online Browser Game adalah ermainan yang dimainkan pada browser seperti Mozilla Firefox, Opera, atau Internet Explorer. Sebuah permainan daring sederhana dengan pemain tunggal dapat dimainkan dengan peramban melalui HTML dan teknologi scripting HTML (JavaScript, ASP, PHP, MySQL)," lanjut Hadi Warsito.

"Dalam mengembangkan instrumen untuk menangani adiksi game online harus mendefinisikan secara operasional, lalu membuat kisi-kisi, membuat item tes. Selanjutnya melakukan uji validasi kemudian uji reliabilitas hingga jadilah sebuah instrumen yang siap diterapkan ke anak yang kecanduan game online," pungkas Hadi Warsito.

Salah seorang guru BK saat menanyakan materi kepada narasumber. (dokumentasi panitia)
Salah seorang guru BK saat menanyakan materi kepada narasumber. (dokumentasi panitia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun