Lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) pastinya bukan titik akhir mencari ilmu. Masih ada satu tahapan lagi untuk bisa melanjutkan kuliah. Iya, jenjang Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan. Masa transisi ini seringkali menimbulkan kegalauan dikalangan peserta didik SMP yang menginjak kelas IX. Artinya mereka harus menentukan langkah, kemana setelah lulus SMP ini.
Guna mengurangi kegalauan ini, pihak SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo Jawa Timur mengadakan acara Sosialisasi PPDB SMA/SMK Negeri & Studi Lanjut Lulus SMP, Kamis (14/4) bertempat di masjid sekolah.
Dengan mendatangkan nara sumber guru Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 1 Taman, Yupiter Sulifan, M.Psi., acara ini dibuka oleh Kepala SMP Negeri 3 Taman, Sri Utami, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Sri Utami menyampaikan  harapan kepada peserta didik kelas IX agar benar-benar menyimak dan memahami alur dan petunjuk teknis PPDB 2022. "Senyampang saat ini ada narasumber dari SMA negeri, ayo perhatikan dan gali sebanyak mungkin informasi tentang PPDB SMA/SMK negeri. Sehingga kalian nanti akan terarah dan tidak mengalami kebingungan saat proses pendaftaran dan tercapai apa yang kalian cita-citakan," ujar Sri Utami.
Dalam paparannya, Yupiter Sulifan menyampaikan ketentuan umum PPDB 2022 yang masih tetap menggunakan jalur Zonasi, Afirmasi, Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali serta jalur Prestasi. "Tiap jalur ini besar prosentase penerimaan peserta didik baru berbeda, Zonasi 50%, Afirmasi 15%, Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali 5%, dan jalur Prestasi 30% dari total kuota yang ada di masing-masing sekolah. Semua jalur pendaftaran ini via online dan tidak diperkenankan menggunakan tes masuk," papar guru BK SMA negeri 1 Taman dihadapan sekira 200 peserta didik.
Jauh yang lebih penting dari itu semua, lanjut Yupiter, adanya kesungguhan peserta didik untuk memantapkan pilihan sekolah. "Bukan coba-coba milih sekolah apalagi karena ikut-ikutan teman, harusnya didasarkan karena kemampuan diri serta dukungan keluarga," pesan Yupiter.
Selepas lulus SMP ada beberapa pilihan, selain sekolah di SMA, SMK, MA ataupun kerja. Semua ini harus direncanakan jauh-jauh hari agar tidak mengalami kebimbangan dalam menentukannya. Memilih sekolah di SMA berarti akan dipersiapkan untuk melanjutkan kuliah karena akan lebih banyak belajar teori. Sekolah di MA akan lebih banyak mempelajari tentang agama disamping mempelajari umum.Â
"Jika memilih SMK, pastikan banyak pilihan jurusannya serta jelas penyaluran kerja atau penempatan kerja para alumninya. Hal ini sangat penting, karena sekolah kejuruan adalah sekolah pembangun skill," kata Yupiter. Setelah pemaparan materi, diadakan sesi tanya jawab dan peserta didik SMPN 3 Taman ini nampak antusias dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pemateri.Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H